Manfaat Manis Dibalik Pahit Kopi

coffee 1

Kopi selalu menjadi pilihan untuk mengawali hari. Minuman ini bukan hanya digemari kaum pria, melainkan para wanita juga menyukainya. Membicarakan masalah kopi tidak pernah ada habisnya, banyak yang berpendapat kopi tidak baik bagi kesehatan, tetapi ternyata kopi juga memiliki manfaat bagi kesehatan.

Manfaat Kopi Bagi Kesehatan

Di dalam kopi terkandung kafein yang merupakan senyawa alkaloid bernama trimetilsantin. Kandungan kafein dalam kopi sekitar 1-1,5%. Dalam dosis yang rendah, kafein dapat berfungsi sebagai bahan pembangkit stamina dan penghilang rasa sakit.

Berikut ini manfaat minum kopi bagi kesehatan:

  • Meningkatkan energi

Mekanisme kerja kafein adalah tubuh menjadi tidak mengantuk, perasaan segar, sedikit gembira, jantung berdetak lebih kencang, tekanan darah naik, otot-otot berkontraksi dan hati akan melepas gula ke aliran darah yang akan membentuk energi ekstra.

  • Peningkatan memori

Setelah meminum kopi, kafein diserap ke dalam aliran darah yang kemudian mengalir sampai ke otak. Kopi kemudian meningkatkan berbagai aspek dari fungsi otak, termasuk memori, suasana hati, energi, dan fungsi umum kognitif. Sebuah studi yang dipresentasikan pada Radiological Society of North Amerika tahun 2005 menyimpulkan bahwa mengonsumsi 2 cangkir kopi berkafein meningkatkan memori jangka pendek dan kecepatan reaksi.

  • Membantu membakar lemak

Kafein dapat meningkatkan metabolisme tubuh sekitar 3-11% sehingga dapat membantu proses pembakaran lemak di dalam tubuh. Kafein membuat sel-sel lemak memecah menjadi asam lemak bebas dan membuatnya tersedia sebagai bahan bakar.

  • Meningkatkan kinerja fisik

Kafein juga meningkatkan hormon adrenaline dalam darah yang merupakan hormon yang dirancang untuk membuat tubuh siap beraktivitas fisik yang intens.

  • Mengandung sedikit zat gizi penting

Selain mengandung kafein, kopi juga mengandung beberapa vitamin seperti riboflavin (vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5), niacin (vitamin B3), mangan, kalium dan magnesium.

  • Menurunkan resiko Diabetes Tipe 2

Studi menunjukkan bahwa peminum kopi lebih kecil kemungkinannya untuk terserang Diabetes Tipe 2. Dalam Journal of Agricultural & Food Chemistry 2012 menjelaskan bahwa efek senyawa yang terkandung dalam kopi akan menghalangi HIAPP (Human islet amyloid polypeptide), polipeptida yang dapat menghasilkan protein abnormal, yang ditemukan pada pengidap diabetes tipe 2. Para peneliti menduga penyebabnya adalah asam klorogenik di dalam kopi berperan memperlambat penyerapan gula dalam pencernaan. Asam klorogenik ini juga merangsang pembentukan GLP-1, zat kimia yang meningkatkan insulin (hormon yang mengatur penyerapan gula ke dalam sel).

Penelitian yang dipublikasi pada Journal of the American Medical Association tahun 2004 juga menyatakan bahwa mengonsumsi 1 gelas kopi setiap hari dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Selain itu, penelitian lain menemukan bahwa kandungan kafein, asam kafeik, dan asam klorogenik pada kopi turut mencegah pembentukan racun HIAPP, serta melindungi sel pankreas pembentuk insulin. Hal ini lah yang menyebabkan konsumsi kopi secara rutin dapat membantu menurunkan risiko diabetes.

  • Melawan depresi dan membuat perasaan lebih bahagia

Dalam studi Harvard tahun 2011 menyebutkan bahwa wanita yang mengonsumsi 2-3 cangkir kopi setiap harinya memiliki risiko 15% lebih rendah mengalami depresi.

  • Memberikan efek perlindungan terhadap hati

Hati merupakan organ penting bagi tubuh. Beberapa penyakit yang mempengaruhi hati diantaranya sirosis, hepatitis, dan kanker hati. Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa kopi dapat melindungi hati terhadap sirosis.

  • Kopi adalah sumber antioksidan

Penelitian yang dipublikasi dalam Cancer Epidemiology Biomarkers & Prevention menyatakan bahwa kopi mengandung sejumlah antioksidan yang berfungsi menangkal radikal bebas penyebab penyakit degeneratif.

Manfaat Konsumsi Kopi Sebelum Olahraga

Bukan hanya itu, ternyata kopi juga memiliki manfaat apabila dikonsumsi sebelum olahraga. Sebuah penelitian yang dipublikasi dalam dalam Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism mengungkapkan bahwa minum kopi sebelum berolahraga akan mengoptimalkan pembakaran lemak sebesar 15 persen kalori lebih banyak hingga tiga jam setelah olahraga. Dosis yang dibutuhkan untuk menghasilkan dampak tersebut adalah 4,5 mg kafein per kg berat badan, sehingga seseorang dengan berat badan 68 kg, kira-kira butuh 300 mg kafein.

Kopi juga diketahui dapat memberikan beberapa keuntungan lainnya, diantaranya:

  • Mempercepat pembakaran lemak

Keuntungan terbesar minum kopi sebelum berolahraga adalah dapat mempercepat proses penggunaan lemak sebagai tenaga. Kandungan kafeinnya juga dapat meningkatkan metabolisme sehingga tubuh dapat membakar lebih banyak kalori.

  • Meningkatkan kinerja selama latihan

Sebuah laporan yang diterbitkan dalam Sport Medicine menyatakan bahwa kafein dapat memberikan bantuan ergogenik yang kuat dan menghasilkan energi yang lebih besar. Studi lain yang dipublikasi dalam British Journal of Sport Science menemukan bahwa orang yang mengonsumsi kopi sebelum berjalan sejauh 1500 meter di atas treadmill mampu menyelesaikan lari selama 4,2 detik lebih cepat daripada yang tidak minum kopi sebelumnya.

  • Mengurangi nyeri otot

Penelitian dari University of Illinois menemukan bahwa mengonsumsi kafein satu jam sebelum berolahraga akan mengurangi nyeri otot pasca olahraga intensitas tinggi. Kafein bekerja untuk mendorong otot lebih kuat selama olahraga sehingga kekuatan dan ketahanan otot pun menjadi lebih baik.

  • Mempertahankan kualitas otot

Kafein memiliki antioksidan yang mampu mempertahankan kualitas otot dan menghindari penuaan berlebihan pada otot sehingga otot lebih bugar dan terhindar dari risiko cidera olahraga tertentu.

  • Meningkatkan fokus

Seiring dengan peningkatan energi, kopi juga dapat meningkatkan fokus, sehingga Anda dapat menjalani hari dengan penuh konsentrasi.

Batasan Konsumsi Kopi

Kopi memang dapat bermanfaat bagi tubuh, namun apabila dikonsumsi berlebihan bukannya mendatangkan manfaat tetapi malah berdampak buruk bagi kesehatan. Saran konsumsi kafein untuk orang dewasa adalah setara 200-300 mg setiap hari atau setara dengan 2 cangkir kopi. Dikutip dari The Wall Street Journal, konsumsi 6 cangkir kopi sehari akan meningkatkan risiko kematian di bawah umur 55 tahun.

Bahaya Kopi Bagi Kesehatan

Kopi juga memiliki kerugian, salah satunya menimbulkan efek ketergantungan. Berikut beberapa bahaya kopi bagi kesehatan:

  • Kopi menyebabkan detak jantung lebih cepat dari biasanya. Bagi yang sedang mengalami gejala dari serangan jantung sebaiknya menghindari kopi.

  • Minum kopi ternyata dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke apabila berlebih. Sebuah penelitian yang dipublikasi pada Journal of Neurology, Neurosurgry, and Psychiatry tahun 2002 menyimpulkan bahwa minum lebih dari 5 gelas kopi setiap hari akan meningkatkan resiko terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah, sehingga dapat meningkatkan kadar trigliserida. Hal ini menimbulkan endapan lemak, penyempitan pembuluh darah yang dapat menimbulkan serangan jantung dan stroke.

  • Kafein yang terkandung di dalam kopi juga dapat menyebabkan insomnia, mudah gugup, sakit kepala, merasa tegang dan emosional.

  • Pada wanita hamil disarankan untuk tidak mengonsumsi kopi dan makanan yang mengandung kafein, karena dapat meningkatkan denyut jantung. Pada janin dapat menyerang plasenta dan masuk sirkulasi darah janin. Dampak terburuknya bisa menyebabkan keguguran.

  • Bagi yang memiliki gangguan maag tidak dianjurkan minum kopi. Hal ini dikarenakan kopi mengandung berbagai senyawa, seperti katekol dan kafein yang bersifat mengiritasi lambung serta meningkatkan produksi asam lambun Untuk orang yang memiliki gangguan maag maka hal ini dapat memperburuk sakit maag. Kafein yang terkandung pada kopi juga dapat mengendurkan lower esophageal sphincter (LES), katup antara lambung dan tenggorokan, sehingga menyebabkan gas di lambung naik hingga kerongkongan.

Walau begitu, bagi seseorang dengan masalah gangguan maag yang tetap ingin minum kopi, pastikan agar tidak mengonsumsi kopi secara berlebihan (maksimal 1 gelas) dan menghindari mengonsumsi kopi pada keadaan perut kosong.

Anjuran Terbaik Konsumsi Kopi

Women-drinking-coffee1-1024x789

Secangkir kopi memang paling nikmat diminum di pagi hari, namun sebaiknya minuman ini tidak di minum di pagi hari, melainkan menjelang siang. Waktu yang paling baik untuk minum kopi setiap hari adalah antara pukul 09.00 – 11.00 siang. Hal ini dikarenakan kafein akan bereaksi dengan hormon kortisol yang membantu mengatur jam kerja tubuh dan meningkatkan kewaspadaan. Saat pagi hari, hormon kortisol ini biasanya meningkat secara alami setelah bangun tidur dan akan tetap tinggi hingga beberapa jam kemudian. Oleh karena itu tidak perlu mengonsumsi minuman berkafein pada waktu tersebut karena minum kopi ketika hormon kortisol tinggi dapat menimbulkan “kecanduan”. Di kemudian hari tubuh akan meminta jumlah kortisol yang lebih banyak sehingga ritual minum kopi merupakan keharusan untuk dilakukan.

Minum kopi akan lebih baik dikonsumsi setelah jam 9 pagi untuk membantu menjaga produksi hormon kortisol tetap stabil. Hormon kortisol juga akan meningkat lagi setelah jam 1 siang dan sekitar jam 5 sore. Itulah sebabnya daripada pagi hari, minum kopi menjelang siang atau sore hari akan lebih baik sebab dapat membantu mengimbangi hormon kortisol yang menurun dalam tubuh.

Selain itu, sebaiknya mengonsumsi kopi lebih kurang 1 jam sebelum atau sesudah makan. Hal ini dikarenakan kopi dapat menyebabkan penurunan daya serap beberapa jenis zat gizi seperti zat besi, sehingga lebih baik membatasi waktu makan dengan minum kopi agar penyerapan zat gizi lebih optimal.

Kandungan kafein yang terlalu tinggi pada kopi juga dapat menyebabkan dehidrasi karena bersifat diuretik.

 

 

Writer  : Novia Akmaliyah, S.Gz

Editor & Proofreader: Jansen Ongko, MS.c, RD

Referensi         :

  • Gunnar K. 2015. 13 Proven HEalth Benefit of Coffee. [tersedia pada: http://authoritynutrition.com/top-13-evidence-based-health-benefits-of-coffee/]. diakses pada 11 Januari 2016.
  • McCall AL, Millington WR, Wurtman RJ. 1982. Blood-brain barrier transport of caffein: Dose restriction of adenine transport. Life Sciences. Volume 31, Issue 24; 2709-2715. DOI: 10.1016/0024-3205(82)90715-9
  • Smith AP, Brockman P, Flynn R, Maben A, Thomas M. 1993. Investigation of the Effect of Coffee on Alertness and Performance during the day and night. Neuropsychobiology. 27:217–223. DOI:10.1159/000118984