Amankah Pemanis Buatan Untuk Pengidap Diabetes?

Diabetic patient doing glucose level blood test

Diabetes merupakan salah satu penyakit sindrom metabolik yang merupakan pembunuh terbesar ke 3 di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaat insulin (resistensi insulin). Diabetes dikelompokkan menjadi:

  • Diabetes tipe 1, yaitu rusaknya sel beta penghasil insulin pada pulau Langerhans pankreas yang disebabkan atau menyebabkan autoimunitas dan bersifat idiopatik.
  • Diabetes tipe 2, diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengan sindrom resistensi insulin.
  • Diabetes gestasional, diabetes yang dialami pada saat kehamilan

Saat ini, banyak pemanis buatan pengganti gula yang beredar di masyarakat. Penderita diabetes, baik diabetes melitus tipe 1 atau 2, mungkin sering bertanya jenis pemanis apakah yang dapat digunakan sebagai pengganti gula yang aman untuk dikonsumsi?

Para pakar kesehatan yang mengatakan pemanis buatan aman dikonsumsi penderita diabetes dikarenakan pemanis buatan mengandung sedikit karbohidrat sehingga aman bagi penderita diabetes dan juga dapat mengurangi asupan kalori harian. Sedangkan mereka yang melarang konsumsi pemanis buatan mengklaimpemanis buatan akan mengembangkan penyakit diabetes dan risiko kanker. Ada juga yang mengatakan pemanis buatan akan meningkatkan gula darah dan menyebabkan obesitas.

Lantas, bagaimana kita menanggapi berbagai isu tersebut? Tim Lagizi akan membahasnya lebih detail.

10. Makanan tinggi Gula

Pendapat yang Mengatakan Pemanis Buatan Aman Dikonsumsi

Beberapa penelitian membuktikan bahwa pemanis buatan aman bagi penderita diabetes. Pemanis ini dapat digunakan untuk mengurangi kalori dan asupan karbohidrat serta membantu menahan keinginan mengonsumsi makanan manis.

Pemanis buatan dianggap sebagai “makanan gratis” karena tidak memiliki kalori dan tidak menaikkan kadar gula darah. Pemanis buatan ini banyak ditemukan pada minuman diet, permen karet, dan yogurt. Anda juga dapat menambahkan pemanis buatan sebagai pemanis kopi, teh, sereal, dan jus buah.

Pemanis buatan hanya boleh dikonsumsi dalam jumlah kecil, karena pemanis pengganti gula ini memiliki rasa manis 100 kali lebih kuat daripada gula biasa. Saat ini ada enam pemanis buatan yang disetujui oleh FDA. FDA telah menentukan asupan harian yang diterima (GRAS) untuk masing-masing produk yang aman dikonsumsi setiap hari.

Berikut daftar pemanis buatan yang disetujui FDA.

  1. Acesulfame-kalium atau Ace-K

Produk ini merupakan pemanis buatan rendah kalori, stabil di bawah suhu panas bahkan dalam kondisi asam atau basa, yang memungkinkan untuk digunakan sebagai aditif makanan. Biasanya ditemukan dalam minuman berkarbonasi.

  1. Aspartam

Lebih dari 200 studi mendukung keamanannya aspartame untuk penderita diabetes. Aspartam tidak tahan panas sehingga bukan pilihan terbaik sebagaibahan tambahan makanan yang dipanggang atau dimasak dalam waktu lama.

  1. Neotame

Neotame 7.000-8.000 kalilebih manis daripada gula biasa. Pemanis buatan ini mengandung fenilalanin. Tetapi, karena jumlah neotame dibutuhkan sangat kecil, tingkat fenilalanin tidak signifikan. Produk ini biasa digunakan oleh produsen makanan besar dan bersifat cukup stabil di suhu panas ketika ditambahkan saat pengolahan makanan.

 

  1. Sakarin

Sakarin adalah pemanis tahan panas dan pilihan yang baik untuk digunakan dalam memasak, baking dan makanan kalengan.

  1. Stevia

Pemanis ini juga disebut Stevioside, rebaudioside A, B, C, D, F, Dulcoside A, Rubusoside atau Steviolbioside. Beberapa produk Stevia belum menerima status GRAS dan harus dijual sebagai suplemen makanan.

  1. Sucralose

Sucralose merupakan pemanis yg stabil pada suhu panas dan paling mudah digunakan dalam memasak.

Apabila ingin mengetahui jenis pemanis buatan dalam produk makanan, maka periksa label makanan terlebih dahulu. Dengan memahami tentang pemanis buatan, penderita diabates dapat membuat pilihan makanan yang lebih baik dengan menyeimbangkan rasa manis terhadappengontrolan gula darah.

 

Pendapat yang Mengatakan Pemanis Buatan Berbahaya Dikonsumsi

Selain pendapat yang mengatakan pemanis buatan aman dikonsumsi, terdapat pendapat yang mengatakan pemanis buatan berbahaya dan tidak aman untuk dikonsumsi. Hal ini dikarenakan pemanis buatan dikaitkan dengan kenaikan risiko diabetes akibat perubahan microbiome. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemanis buatan dapat meningkatkan risiko diabetes dengan mengganggu keseimbangan mikroflora usus.

  1. Pemanis buatan mengembangkan intoleransi glukosa mengarah ke diabetes tipe 2

Pemanis buatan mendorong pengembangan intoleransi glukosa melalui induksi perubahan komposisi dan fungsional untuk mikrobiota usus. Para peneliti menemukan bahwa pemanis buatan mengubah jalur metabolisme tertentu yang terkait dengan penyakit metabolik, menyebabkan usus dysbiosis dan intoleransi glukosa pada orang sehat.

Intoleransi glukosa adalah suatu kondisi dimana tubuh kehilangan kemampuan untuk mengatasi jumlah gula yang tinggidi darah, dan ini merupakan prekursor utama untuk diabetes tipe 2.

Terdapat juga penelitian yang menunjukkan pemanis buatan memang dapat memperburuk gangguan metabolisme seperti diabetes. Ini merupakan pukulan berat bagi penderita diabetes yang telah mengikuti rekomendasi untuk beralih ke makanan dan minuman khusus diet dalam mengontrol diabetes mereka.

 

  1. Pemanis buatan mengubah microbiome dan meningkatkan risiko obesitas

Penelitian menunjukkan bahwa sucralose dapat mengubah microbiome tikus dengan mengurangi kolonibakteri usus yang menguntungkan, dan suatu penelitian juga mengungkapkan adanya potensi hubungan erat antara aspartam dan sindrom iritasi usus (IBS).

  1. Pemanis buatan meningkatkan resistensi insulin

Penelitian lain juga menunjukkan pemanis buatan seperti aspartam meningkatkan risiko diabetestipe 2dengan mempengaruhi parameter glukosa darah. Tidak hanya itu, aspartame juga dapat mengurangi sensitivitas insulin dan meningkatkan resistensi insulin yang dapat mempengaruhi fungsi otak.

 

 

Bagaimana Menggunakan Pemanis Buatan untuk Pasien Diabetes

pemanis buatan

Pemanis buatan merupakan pengganti gula alternatif menarik karena hampir tidak ada kalori yang terkandung didalamnya. Selain itu, jumlah yang diperlukan hanya sedikit karena memiliki rasa yang sangat manis.

Namun, penggunaan pemanis buatan membutuhkan resep tertentu dan perlu modifikasi serta dimoderasi. Periksalah label pada pemanis buatan yang digunakan saat memasak di rumah. Jangan lupa membaca petunjuk tentang cara terbaik untuk penggunaannya.

Semoga bermanfaat.

Writer     : Novia Akmaliyah, S.Gz

Editor & Proofreader : Jansen Ongko, MS.c, RD

Referensi:

  • Magnuson BA, et al. 2007. Aspartame: a safety evaluation based on current use levels, regulations, and toxicological and epidemiological studies. Crit Rev Toxicol. 37 (8): 629-727.
  • Salwa R. 2016. Kontroversi, bolehkah pemanis buatan untuk diabetes/ [tersedia pada: http://www.diabetics1.com/2016/04/pemanis-buatan-untuk-diabetes.html?m=1]
  • Schiffman SS, Rother KI. 2013. Sucralose, a synthetic organochlorine sweetener: overview of biological issues. J Toxicol Environ Health B Crit Rev. 16(7): 399-451. DOI: 10.1080/10937404.2013.842523.
  • Tran C, Jornayvaz FR. 2015. Artificial sweeteners and diabetes: friends or foes?. Rev Med Suisse. 11 (477): 1246-9.
  • WHO [World Health Organization]. 1999. Definition, Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus and its Complications.