Anggur, Buah Sejuta Manfaat

6. Anggur

Anggur merupakan salah satu buah yang populer di dunia. Tekstur, rasa, dan jenisnya yang bermacam-macam, serta banyaknya manfaat yang diperoleh dari mengonsumsi buah ini membuat anggur semakin digemari. Anggur dipercaya dapat mencegah penyakit berbahaya seperti kanker, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan konstipasi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan seperti sayur dan buah-buahan dapat menurunkan risiko obesitas, penyakit jantung, kanker, bahkan kematian.

Grape

Dalam 100 gram buah anggur (10 buah = 49 gram) mengandung 69 kalori. Kandungan air pada buah ini tergolong tinggi sehingga baik untuk mencegah dehidrasi. Anggur juga merupakan sumber vitamin A, C, B6, folat, mineral potassium, kalsium, zat besi, fosfor, magnesium, dan selenium.

Selain itu, anggur tinggi kandungan antioksidan penting untuk kesehatan mata seperti lutein dan zeaxanthin, dan kulit anggur merah mengandung resveratrol, antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari beberapa penyakit kronis. Anggur juga mengandung flavonoid myricetin dan quercetin yang dapat membantu tubuh melawan radikal bebas.

Anggur merupakan salah satu “super food“, hal ini dikarenakan berbagai manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dengan mengonsumsi anggur, diantaranya:

Kesehatan

  • Mencegah Kanker

Anggur mengandung antioksidan yang bernama polifenol, yang dapat mencegah dan memperlambat pertumbuhan kanker, termasuk kanker esofageal, kanker paru-paru, kanker mulut, kanker faring, kanker pankreas, kanker prostat, kanker payudara, dan kanker kolon

Kandungan resveratrol yang terdapat pada kulit anggur sangat baik untuk kesehatan jantung dan memiliki efek anti-inflamai. Kandungan antosianin dan pro-antosianidin pada anggur juga merupakan anti-proliferasi dan menghambat pertumbuhan agen penyebab kanker.

  • Mencegah Penyakit Jantung

grape

Anggur mengandung flavonoid quercetin yang merupakan anti-inflamasi alami yang dapat menurunkan risiko atherosclerosis dan mencegah kerusakan karena kolesterol LDL. Quercetin juga memiliki efek anti-kanker. Polifenol pada anggur juga dapat mencegah penyakit kardiovaskular dengan pencegah pembentukan platelet dan menurunkan tekanan darah melalui mekanisme anti-inflamasi.

Serat dan potassium pada anggur juga mendukung kesehatan jantung. Peningkatan asupan potassium diiringi dengan penurunan asupan sodium dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi 4.069 mg potassium setiap harinya dapat menurunkan risiko kematian karena penyakit jantung iskemik sebesar 49%. Asupan tinggi potassium juga dihubungkan dengan penurunan risiko penyakit stroke, perlindungan terhadap kehilangan massa otot, melindungi kepadatan tulang dan menurunkan risiko batu ginjal.Selain itu, anggur dapat meningkatkan kadar nitrit oksida dalam darah, yang dapat mencegah pembekuan darah. Oleh karena itu, efektif untuk mengurangi serangan jantung.

  • Mencegah Tekanan Darah Tinggi

Potassium memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Asupan potassium yang rendah dapat meningkatkan risiko perkembangan tekanan darah tinggi  karena asupan sodium akan meningkat. Karena kandungan potassium yang tinggi, buah anggur dianjurkan bagi penderita tekanan darah tinggi. Asupan potassium yang tinggi juga dapat menurunkan risiko kematian karena berbagai faktor sebesar 20%.

  • Mencegah Konstipasi

Mengonsumsi makanan tinggi kandungan air seperti anggur, semangka dan belewah dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan buang air besar secara teratur. Anggur juga mengandung serat, yang sangat penting untuk mencegah konstipasi.

  • Meringankan Gejala Alergi

Karena efek anti-inflamasi dari quercetin, mengonsumsi anggur dapat membantu meringankan gejala alergi termasuk hidung meler, mata berair, dan gatal-gatal.

  • Mencegah Diabetes

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi 3 porsi blueberry, anggur, kismis, apel, atau pir setiap minggu dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 7%. Anggur juga merupakan buah yang mengandung indeks glikemik rendah, yaitu 43-53, sehingga tidak menaikkan gula darah dengan cepat. Anggur juga berperan dalam menjaga keseimbangan gula darah, regulasi insulin yang lebih baik dan meningkatkan sensitivitas insulin.

  • Mencegah Diabetic Neuropathy dan Retinopathy

Beberapa penelitian menunjukan resveratrol dapat mencegah diabetik neuropathy dan retinopathy, yaitu kondisi yang disebabkan karena diabetes yang tidak terkontrol. Resveratrol yang terkandung pada anggur dapat mengurangi efek perubahan saraf dan kerusakan terkait diabetik neuropathy. Resveratrol juga bermanfaat untuk mengobati penyakit alzheimer, menghilangkan rasa panas dan perubahan suasana hati yang berkaitan dengan menopause.

  • Menjaga Kesehatan Tulang

Anggur merupakan sumber zat gizi mikro seperti tembaga, zat besi, dan mangan, dimana zat tersebut penting untuk kekuatan tulang. Menambahkan anggur ke dalam diet secara teratur dapat mencegah timbulnya penyakit tulang terkait usia seperti osteoporosis. Mangan merupakan elemen penting bagi tubuh yang dapat membantu metabolisme protein, pembentukan kolagen, dan fungsi sistem saraf.

  • Mencegah Penyakit Ginjal

Anggur dapat menurunkan keasaman asam urat dan membantu menghilangkan asam dalam tubuh sehingga mengurangi stress dan tekanan pada ginjal.

  • Menurunkan Kolesterol Darah

Anggur mengandung komponen yang disebut pterostilbene, dimana berperan menurunkan level kolesterol seseorang. Pterostilbene berhubungan dengan resveratrol memiliki sifat antioksidan dan anti-kanker yang berdampak baik bagi level kolesterol.

  • Memiliki Sifat Antibakterial

red grape

Anggur merah merupakan anti-bakterial dan anti-virus yang kuat yang dapat melindungi tubuh dari infeksi. Antivirus ini juga dapat melawan virus polio dan herpes. Penelitian menunjukkan bahwa jus anggur dapat mengatasi infeksi bakteri dalam usus dan sistem lainnya.

  • Menjaga Kesehatan Mata

Anggur dapat mencegah kehilangan pengelihatan dan degenerasi makular karena pertambahan usia. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi 3 porsi anggur setiap hari dapat menurunkan risiko degenerasi makular mencapai 36%. Flavonoid yang terkandung pada anggur juga dapat menurunkan dan melawan kerusakan karena radikal bebas yang dapat menyebabkan katarak.

  • Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Anggur tidak hanya mengandung flavonoid dan mineral saja, melainkan juga merupakan sumber vitamin yang baik. Kandungan vitamin C, K, dan A yang tinggi pada anggur dapat meningkatkan kesehatan sistem organ, termasuk sistem kekebalan tubuh, dimana dapat mencegah penyakit mulai dari flu hingga masalah kesehatan serius lainnya.

Kecantikan

grape eat

  • Melindungi Kulit dari Sinar UV

Penelitian menunjukkan bahwa resveratrol dan proantosianidin pada anggur dapat melindungi kulit dari radiasi sinar UV yang dapat menyebabkan kulit terbakar dan meminimalisis kerusakan sel kulit

  • Mencegah Penuaan

Anggur dapat membantu mengencangkan kulit dan mencegah proses penuaan. Radikal bebas penyebab penuaan dini yang ditandai dengan munculnya bintik hitam dan garis halus disekitar kulit dapat diatasi dengan mengonsumsi anggur yang kaya akan vitamin C yang berperan dalam pembentukan kolagen, serat protein yang berfungsi mengembalikan elastisitas kulit.

  • Menghaluskan Kulit

Anggur juga baik untuk menghaluskan kulit karena kaya akan vitamin E dan dapat melembabkan kulit.

  • Meratakan Warna Kulit

Anggur dapat dimanfaatkan untuk meratakan warna kulit karena kandungan polifenool di dalamnya.

  • Merawat Rambut Rontok

Anggur juga efektif untuk merawat rambut rontok. Asam linoleat yang terkandung pada anggur dapat menguatkan folikel rambut dan membuat rambut lebih kuat dan sehat, sehingga kerontokan rambut dapat teratasi.

Olahraga

eat grapes

  • Membantu Pemulihan Otot

Sebagai sumber antioksidan, anggur dapat membantu sel dan organ dalam mengeliminasi asam urat dan racun lain dalam tubuh, sehingga dapat mempercepat proses pemulihan otot pada atlet.

Menambahkan konsumsi buah anggur dalam diet dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

Semoga bermanfaat.

Writer     : Novia Akmaliyah, S.Gz

Editor & Proofreader : Jansen Ongko, MS.c, RD

Referensi:

  • Bertelli AA, Das DK. 2009. Grapes, wines, resveratrol, and heart health. J Cardiovasc Pharmacol. 54(6): 468-76.
  • Chuang CC, McIntosh MK. 2011. Potential mechanisms by which polyphenol-rich grapes prevent obesity-mediated inflammation and metabolic diseases. Annu Rev Nutr. 21 (31):155-76.
  • Dohadwala MM, Vita JA. 2009. Grapes and cardiovascular disease. J Nutr. 139(9):1788S-93S.
  • Ellis M. 2013. Blueberries, grapes, and apples linked to lower risk diabetes. [tersedia pada: http://www.medicalnewstoday.com/articles/265410.php]
  • Hollis JH, Houchins JA, Blumberg JB et al. 2009. Effects of Concord Grape Juice on Appetite, Diet, Body Weight, Lipid Profile, and Antioxidant Status of Adults. J Am Coll Nutr. 28: 574 – 582.
  • http://foodfacts.mercola.com/grapes.html
  • http://www.care2.com/greenliving/10-miracle-healing-powers-of-grapes.html
  • http://www.nutrition-and-you.com/grapes.html
  • http://www.stylecraze.com/articles/top-10-health-benefits-of-grapes/
  • http://www.tablegrape.com/healthtips.php
  • http://www.whfoods.com/genpage.php?tname=foodspice&dbid=40
  • https://www.organicfacts.net/health-benefits/fruit/health-benefits-of-grapes.html
  • Nassiri-Asl M, Hosseinzadeh H. 2009. Review of the pharmacological effects of Vitis vinifera (Grape) and its bioactive compounds. Phytother Res. 23(9):1197-204.
  • Radhakrishnan S, Reddivari L, Sclafani R et al. 2011. Resveratrol potentiates grape seed extract induced human colon cancer cell apoptosis. Front Biosci (Elite Ed). 1 (3):1509-23.
  • Ramprasath VR, Jones PJH. 2010. Anti-atherogenic effects of resveratrol. European Journal of Clinical Nutrition. 64 (7): 660-668.
  • Vislocky LM, Fernandez ML. 2010. Biomedical effects of grape products. Nutr Rev. 68(11): 656-70. DOI: 10.1111/j.1753-48887.2010.00335.x.
  • Ware M. 2016. Grapes: Health Benefit, Facts, Research. [tersedia pada: http://www.medicalnewstoday.com/articles/271156.php]
  • Whiteman H. 2014. Could compound in red wine, grapes treat acne?. [tersedia pada: http://www.medicalnewstoday.com/articles/283406.php]