Bigorexia (Muscle Dysmorphia)

Body image issue atau gangguan terhadap citra tubuh hanya dialami wanita? Tidak benar, karena laki-laki juga mengalaminya.

Tidak dipungkiri dengan populernya social media memiliki efek samping seperti berkembangnya sifat narsisme. Berfoto yang sebelumnya hanya dilakukan di special ocassion seperti pernikahan, ulang tahun atau saat berlibur, saat ini sebelum berangkat kerja atau sekolah pun wajib berfoto dulu. Tidak lupa dengan demam selfie.

Tuntutan untuk tampil “sempurna” juga menjadi tekanan bagi laki-laki saat ini yang dimana six-packs dan tubuh atletis semakin dipuja dan disalahartikan sudah pasti sehat.

Salah satu buktinya adalah meningkatnya pemakaian steroid di kalangan remaja, alasannya karena mereka ingin cepat bertubuh atletis layaknya fitness model idolanya.

Disadari maupun tidak, hampir semua laki-laki yang melakukan olahraga angkat beban memiliki kecenderungan bigorexia karena merasa perkembangannya terlalu pelan atau bahkan stagnan.

Bigorexia (Muscle Dysmorphia) adalah kelainan mental kronis terhadap citra tubuh. Ciri utamanya terobsesi terhadap estetika tubuh dan suka membandingkan diri. Laki-laki umumnya selalu merasa kurang berotot dan wanita merasa tubuhnya kurang kencang.

Cepat atau lambat, tidak sedikit yang akhirnya memutuskan untuk melakukan segala cara dalam mencapai bentuk tubuh yang diinginkan, termasuk dengan ikut menggunakan steroid juga.

 

Semoga bermanfaat