Kenali Gangguan Tiroid

tiroid 1

Kelenjar tiroid adalah salah satu kelenjar endokrin yang terdapat pada tubuh manusia yang terletak di bagian depan leher tepat di bawah jakun. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya. Kelenjar ini dapat mengalami gangguan yang merupakan penyakit yang mengenai kelenjar tiroid. Sayangnya, gangguan tiroid seringkali dianggap remeh sehingga tidak segera ditangani. Apakah dampaknya jika gangguan tiroid tidak mendapat penanganan dengan cepat?

Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, gangguan tiroid dapat menyebabkan kematian. Gangguan tiroid masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat dunia dan juga Indonesia karena masih minimnya pengetahuan mengenai gangguan tiroid itu sendiri.

Penyakit Tiroid

tiroid

Penyakit tiroid dapat dibagi menjadi dua, yaitu yang berhubungan dengan ukuran kelenjar (misalnya membesar) dan gangguan pada produksi hormonalnya (misal berlebihan atau kekurangan).

Berikut ini beberapa gangguan yang bisa terjadi pada kelenjar tiroid yaitu:

  • Penyakit Gondok

Penyakit gondok adalah pembengkakkan kelenjar tiroid yang umumnya menyebabkan benjolan pada leher. Selain benjolan yang menjadi gejala utamanya, penderita penyakit ini juga bisa mengalami perubahan suara, kesulitan napas dan menelan serta rasa sesak pada tenggorokan.

  • Nodul Tiroid

Nodul tiroid terjadi karena adanya benjolan padat atau berisi air yang timbul dalam kelenjar tiroid. Benjolan ini bisa berjumlah satu (nodul tunggal) atau lebih (multinodul goiter).

Benjolan yang muncul kemungkinan akibat:

  1. Kista yang mengandung cairan
  2. Adenoma atau tumor jinak berdegenerasi
  3. Adenoma tumbuh lambat
  4. Keganasan yang bisa menyebabkan kanker tiroid (kasusnya dalam jumlah kecil)

  • Hipertiroid

Kondisi ini terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif menghasilkan hormon sehingga jumlah yang beredar di dalam darah menjadi berlebih. Penyebabnya bisa karena penyakit Graves, pengeluaran yang abnormal dari TSH (thyroid stimulating hormone), tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid) dan konsumsi iodium berlebih.

Gejala yang muncul termasuk keringat berlebihan, berat badan menurun, gemetaran, gelisah, tidaktoleran terhadap panas, mudah lelah, konsentrasi berkurang, mata melotot (seperti mau keluar) dan menstruasi yang tidak teratur atau sedikit.

  • Hipotiroid

Kondisi ini terjadi karena kelenjar tiroid memproduksi hormon dalam jumlah sedikit atau rendah. Penyebabnya bisa karena penyakit hipofisis, obat-obatan, penghancuran tiroid dan kekurangan iodium berat.

Gejala yang muncul termasuk depresi, kelelahan, tidaktoleransi terhadap dingin, kulit dan rambut yang kering, tingkat kolesterol meningkat, denyut jantung menurun, konsentrasi menurun dan rasa sakit atau nyeri yang samar-samar.

Yang berisiko tinggi mengalami hiperfungsi akibat adanya gangguan tiroid adalah orang dengan gangguan jantung. Bahkan dalam keadaan tidur sekalipun detak jantungnya bisa tinggi dan sampai mengalami gagal jantung serta kematian akibat gagal jantung.

Gangguan tiroid dapat menyerang siapa saja pada berbagai usia. Studi epidemiologi menyebutkan bahwa wanita lebih sering mengalami gangguan tiroid daripada laki-laki. Penderita kelainan autoimun seperti pasien lupus, dan diabetes mellitus tipe satu juga rentan mengalami gangguan tiroid. Hal ini dikarenakan penyakit autoimun menganggap kelenjar tiroid adalah musuhnya, sehingga tubuh cenderung menyerang kelenjar ini.

Kehamilan dan Tiroid

Kelainan hipotiroid harus diwaspadai oleh wanita yang berada pada usia produktif. Karena saat hamil, janin belum dapat memproduksi sendiri hormon tiroidnya pada 5 bulan pertama kehidupannya. Janin bergantung sepenuhnya pada produksi hormon si ibu. Apabila janin tak mendapat cukup iodium, maka perkembangan otaknya akan terhambat, sehingga dapat mengakibatan kecacatan fisik (tumbuh kerdil /cretin) dan keterbelakangan mental (down syndrome).

Bila seorang wanita mengalami hipotiroid, kekurangan hormon itu harus segera diatasi dengan terapi hormon. Wanita tersebut tidak boleh hamil selama minimal 6 bulan.

Bagi wanita yang tahu dirinya mengidap hipotiroid, harus menginformasikan hal ini pada dokter kandungan saat hamil dan melahirkan. Ada baiknya dilakukan screening TSH pada bayi baru lahir untuk mengetahui apakah terdapat kelainan kelenjar tiroid. Tiap bayi yang dilahirkan memiliki peluang 1/8.000 – 1/10.000 untuk terkena kelainan kelenjar tiroid. Bila terdeteksi dini dan segera diobati, maka kecacatan pada bayi dapat dihindari.

Kelainan Kelenjar Tiroid Bisa Dicegah

pemeriksaan tiroid

Kelainan kelenjar tiroid dapat dicegah dengan cara berikut:

  1. Cek Riwayat Kesehatan Keluarga. Kelainan tiroid bisa juga terjadi akibat keturunan. Mereka yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit diabetes tipe 1 dan rematik arthritis, rentan terkena gangguan tiroid. Penyebab utama gangguan tiroid adalah sistem kekebalan tubuh yang menyerang kelenjar tiroid.
  1. Cukupi Kebutuhan Iodium. Iodium tidak hanya diperoleh dari garam beriodium, tapi juga banyak terdapat dalam susu dan rumput laut.
  1. Hindari Stres. Stres melemahkan imunitas tubuh yang dapat memicu timbulnya gangguan tiroid.
  1. Lakukan Tes Pemeriksaan Hormon TSHsetiap 5 tahun sekali, dimulai sejak memasuki usia 30-an, sekalipun tidak terdapat gejala.

 

Jika Anda merasa memiliki gejala-gejala gangguan tiroid, segera lakukan pemeriksaan agar dapat dilakukan penanganan dengan segera.Semoga bermanfaat.

Writer  : Novia Akmaliyah, S.Gz

Editor & Proofreader: Jansen Ongko, MS.c, RD

Referensi         :

  • Bararah VF. 2011. Kenali Gangguan-gangguan pada Kelenjar Tiroid. [tersedia pada: http://health.detik.com/read/2011/06/08/170254/1656062/763/kenali-gangguan-gangguan-pada-kelenjar-tiroid]
  • Devani HI. 2016. Jangan remehkan! Tak Cepat Ditangani, Gangguan Tiroid Bisa Berakibat Fatal. [tersedia pada: http://health.detik.com/read/2016/05/24/171847/3216773/763/jangan-remehkan-tak-cepat-ditangani-gangguan-tiroid-bisa-berakibat-fatal]
  • http://www.alodokter.com/penyakit-tiroid