Kenali Gejala Kanker pada Anak

Kanker-yang-Dapat-Menyerang-Anak

Penderita kanker di Indonesia saat ini diprediksi telah mencapai 6% dari populasi atau sekitar 16 juta pasien, dimana 11.000 di antaranya adalah anak-anak.

Kanker pada anak sulit untuk dicegah. Hal ini dikarenakan terjadinya penyimpangan pertumbuhan sel akibat cacat secara genetika sejak mereka dilahirkan. Meskipun begitu, orangtua masih dapat melakukan tindakan pengobatan apabila anaknya terdeteksi mengidap kanker. Kenali gejala kanker pada anak agar tindakan pengobatan dapat segera dilakukan.

Pola hidup sehat sudah seharusnya diajarkan kepada anak sejak dini. Bukan sekedar mencegah kanker yang dapat timbul pada usia anak-anak, upaya tersebut juga untuk mencegah terjadinya penyakit kanker saat mereka dewasa.

The International Union Against Cancer (UICC), menganjurkan orangtua agar mengajarkan anak-anak tidak merokok, makan dengan pola gizi seimbang, dan melakukan imunisasi. Tujuannya adalah agar saat menginjak usia dewasa nanti mereka dapat terhindar dari kanker paru-paru, kanker usus besar, kanker hati, kanker leher rahim, dan jenis kanker lain.

Kanker yang paling banyak menyerang anak adalah kanker darah (leukimia), yaitu sekitar 25-30% dari seluruh penderita kanker anak. Disusul oleh kanker bola mata, kanker kelenjar getah bening, kanker saraf, kanker ginjal, kanker otot, dan kanker tulang.

Deteksi Dini Kanker Pada Anak

Dari sekian banyak kanker yang ditemui pada anak, baru kanker bola mata  atau retinoblastoma yang dapat dideteksi dini. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengetahui dan waspada terhadap gejala kanker pada anak mengingat baru sedikit jenis kanker yang dapat dideteksi.

Deteksi dini untuk retinoblastoma dinamakan “Lihat Merah”. Pemeriksaan ini menggunakan alat yang disebut opthtalmoscope, suatu alat untuk melihat bagian dalam dari mata. Sangat disarankan agar orangtua memeriksakan mata anaknya sekali dalam setahun agar terhindar dari retinoblastoma.

Gejala Leukimia Pada Anak

Kanker darah atau leukimia merupakan jenis kanker yang paling banyak dijumpai pada anak. Kanker ini menyerang sumsum tulang yang merupakan tempat dibentuknya sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit), sehingga akan mengganggu produksi sel darah baik eritrosit, leukosit, maupun trombosit. Jumlah sel darah yang rendah di dalam tubuh dapat mengganggu fungsi organ lainnya, termasuk otak, gusi, kulit, tulang, hati, limpa, dan testis.

Gejala awal leukimia yang dapat terjadi pada anak, antara lain:

  • Pucat, akibat kadar eritrosit rendah
  • Demam tanpa diketahui penyebabnya, akibat kadar leukosit rendah
  • Pendarahan, seperti pendarahan kulit, gusi, mimisan, akibat trombosit rendah

Bila anak memiliki ketiga gejala tersebut atau minimal dua di antaranya, seorang anak bisa dicurigai terkena leukimia. Selain gejala di atas, dapat juga dijumpai gejala lainnya dari penyebaran sel kanker ke organ tubuh, seperti kejang, pembengkakkan gusi, nyeri tulang, perut membesar, dan testis mengeras.

Bila orangtua melihat gejala ini pada anak, segera bawa anak ke dokter untuk mengonfirmasi apakah gejala tersebut merupakan tanda terserang leukimia atau tidak. Tindakan ini agar dapat dilakukan pengobatan dini sebelum kondisi anak semakin parah. Semakin dini dan cepat anak yang terkena kanker ditangani, semakin besar kemungkinan sembuh pada anak terseebut. Jadi penting bagi orangtua untuk mewaspadai gejala penyakit kanker pada anak sejak dini, khususnya leukimia.

Waspada Gejala Tumor Padat Pada Anak

Selain kanker, tumor juga dapat dijumpai pada anak. Tumor padat dapat dijumpai pada hampir semua organ tubuh seorang anak. Apabila orangtua menemukan benjolan di tubuh anak, sebaiknya segera memeriksakan ke fasilitas kesehatan guna mengonfirmasi apakah benjolan tersebut kanker atau bukan.

Berikut hal-hal yang harus diwaspadai orangtua bila melihat atau meraba benjolan pada tubuh anak:

  • Mata

Orangtua harus curiga apabila ciri-ciri mata anak terlihat seperti mata kucing, matanya merah, terjadi gangguan penglihatan, atau juling. Apabila mata merah, orangtua biasanya akan memberi obat tetes mata, namun apabila dalam tiga hari tidak ada perubahan, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan. Bisa jadi hal tersebut merupakan gejala awal dari kanker mata.

  • Leher

Waspada apabila melihat benjolan yang dijumpai di leher anak bertambah besar dalam waktu singkat. Biasanya anak tidak mengeluh kesakitan bila benjolan ditekan atau dipegang.

  • Paru

Bila seorang anak mengalami sesak napas dan setelah rontgen ternyata ditemukan sel kanker di parunya, jangan berpikir bahwa anak ini terkena kanker paru. Kanker paru tidak terjadi pada anak. Keadaan ini biasanya akibat penyebaran kanker tertentu ke paru-paru seperti kanker tulang.

  • Perut

Hati, ginjal, rahim berada di perut dan dapat terkena kanker. Apabila perut anak terlihat membuncit dan bila ditekan teraba benjolan, segera periksa ke fasilitas kesehatan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu sering menekan perut anak yang makin lama makin besar, karena dapat mempermudah penyebarannya.

  • Alat kelamin

Alat kelamin yang dimaksud adalah alat kelamin pria. Apabila testis kanan dan kiri terlihat tidak sama besar, konsistensi testis keras dan tidak ada tanda infeksi maka sebagai orangtua harus segera memeriksakan anak. Sama seperti kanker paru-paru, kanker pada organ testis merupakan akibat penyebaran dari kanker lainnya, seperti leukimia.

  • Tangan dan kaki

Waspada apabila melihat pembengkakkan pada tangan dan kaki, terutama apabila disertai dengan demam atau nyeri.

  • Otak

Benjolan pada otak memang tidak dapat dilihat atau diraba. Namun orangtua tetap dapat mewaspadai gejala kanker otak dengan melihat dampak yang ditimbulkan seperti pusing, muntah yang menyemprot, lumpuh, dan gangguan keseimbangan.

Pada dasarnya kanker dapat diobati apabila terdeteksi sejak dini, sehingga penting bagi orangtua untuk memahami gejala-gejala kanker pada anak. Jika orangtua mencurigai anak terkena kanker, segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan konfirmasi dan penanganan segera.

Writer  : Novia Akmaliyah, S.Gz

Editor & Proofreader: Jansen Ongko, MS.c, RD

Referensi         :

  • Dharmais Pusat Kanker Nasional. 2009. Kanker Pada Anak. [tersedia pada: http://www.dharmais.co.id/index.php/kanker-pada-anak.html]. diakses pada: 14 Januari 2016.
  • 2015. Kenali Gejala Kanker pada Anak. [tersedia pada: http://www.parenting.co.id/balita/kenali+gejala+kanker+pada+anak]. diakses pada: 14 Januari 2016.
  • Rahmawati, DR. 2013. Penyesuaian diri anak penderita leukimia terhadap hospitalisasi. [skripsi]. Universitas Pendidikan Indonesia.