Makanan Terbaik untuk Detoks Tubuh

Detoks

Saat ini banyak masyarakat menjalankan diet detoks untuk membersihkan tubuh dari racun atau zat yang tidak dibutuhkan (detoksifikasi). Padahal detoksifikasi merupakan proses dari sistem alamiah tubuh yang berfungsi untuk membuang sisa hasil metabolisme yang tidak dibutuhkan dan juga zat kimiawi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan polusi udara. Zat kimiawi yang dimaksud adalah yang dapat berbahaya untuk kesehatan tubuh apabila terakumulasi karena bersifat toksin atau beracun. Contohnya seperti zat aditif dalam bentuk pewarna dan pengawet, residu pestisida, obat-obatan, mineral tertentu seperti logam, merkuri, dan sebagainya. Detoksifikasi juga berfungsi untuk meminimalkan radikal bebas melalui asupan antioksidan dari luar yang membantu melancarkan pengeluaran zat racun melalui feses, keringat maupun urine.

Sebenarnya tubuh manusia memiliki sistem detoksifikasi alamiah yang disebut dengan sistem ekskresi, sehingga Anda tidak perlu melakukan suatu program detoks untuk membersihkan tubuh dari zat yang berbahaya.

Sistem ekskresi manusia antara lain:

  • Paru-paru yang memproses udara yang masuk dan dibuang dalam bentuk karbon dioksida.
  • Hati yang menetralisir zat kimiawi dan membuangnya dalam bentuk urea.
  • Ginjal yang membersihkan darah dan membuang sisa-sisa hasil metabolisme.
  • Kulit mengeluarkan keringat yang terdiri dari air dan garam-garam mineral terutama NaCl (natrium clorida) serta sedikit sampah buangan seperti urea, asam urat, dan amonia. Keringat dikeluarkan tubuh dalam jumlah besar ketika melakukan kegiatan fisik yang berat atau berada di lingkungan yang panas. Pengeluaran keringat juga dipengaruhi oleh makanan, keadaan kesehatan, dan emosi.
  • Kelenjar limfa atau disebut juga kelenjar getah bening yang berfungsi sebagai kekebalan tubuh dan membersihkan tubuh dari limbah hasil sisa metabolisme.

Jika dilihat dari sistem ekskresi, setiap hari tubuh melakukan detoksifikasi alamiah. Dengan mengonsumsi makanan bergizi, olahraga secara teratur dan memenuhi asupan cairan setiap harinya, maka proses detoksifikasi alamiah akan berjalan lebih maksimal. Makanan yang baik untuk meningkatkan detoksifikasi ini antara lain:

sayuran

Asparagus

Kandungan asparagus kaya akan sumber vitamin K dan gluthatione. Vitamin K berfungsi dalam  proses pembekuan darah dan kesehatan tulang. Glutathione merupakan senyawa antioksidan yang dapat mengurangi radikal bebas dengan memetabolisme zat-zat karsinogenik pemicu sel kanker. Selain itu, juga dapat memperlambat proses penuaan. Glutathione akan mendaur ulang vitamin C dalam tubuh agar dapat bermanfaat kembali. Vitamin C berperan dalam pembentukan kolagen sehingga dengan adanya glutathione akan meningkatkan efek vitamin C. Asparagus juga dapat bekerja sebagai diuretik alami karena mengandung asam amino asparagine yang cukup tinggi.

Brokoli

Brokoli mengandung glukosinolate yang tinggi. Enzim myrosinase yang terdapat dalam sayur-sayuran akan menghidrolisis senyawa glukosinolat menjadi senyawa isothiocyanates dan indole yang aktif sebagai anti kanker. Brokoli juga mengandung vitamin C yang berperan sebagai antioksidan sehingga membantu mengurangi radikal bebas dalam tubuh.

Kubis

Kubis mempermudah pembuangan urine dan feses karena kubis mengandung tinggi serat sehingga dapat mencegah konstipasi. Kubis juga kaya akan isothiocyanates yang bermanfaat untuk menurunkan risiko kanker. Pada kasus kanker payudara, estrogen dikenal sebagai promotornya. Isothiocyanates yang berada dalam bentuk indole-3-carbinol akan menstimulasi enzim yang dapat mengubah estrogen yang bersifat reaktif menjadi inaktif. Selain itu kubis juga mengandung senyawa glukosianolat, isotionat, sulfonat, vitamin E dan C sebagai anti kanker. Dengan mengonsumsi lebih dari ½ gelas per minggu terbukti dapat menurunkan risiko 40% kanker prostat.

Bawang putih

Bawang putih diketahui dapat meningkatkan daya tahan tubuh dikarenakan umbi bawang putih berfungsi sebagai agen anti-mikrobial. Kandungan ajoene yang terdapat dalam ekstrak bawang putih mempunyai manfaat anti-virus paling tinggi dibandingkan senyawa lain. Selain itu bawang putih juga mengandung seleium yang berperan sebagai antioksidan dan fosfor yang menguatkan gigi dan tulang. Beberapa senyawa aktif pada bawang putih mampu menghambat enzim yang mengganggu sirkulasi darah yakni ACE angiotensi. Peningkatan sirkulasi darah akan melancarkan tekanan darah.

 

Jeruk bali

Jeruk bali khususnya pada kulit mengandung pektin yang dapat berfungsi menurunkan kolesterol dari hasil metabolisme lemak. Pektin merupakan serat larut air yang dapat mengikat kolesterol dalam darah. Selain itu, buah-buahan citrus juga mengandung senyawa naringin yang menurut penelitian dapat meningkatkan oksidasi lemak tubuh. Walau begitu, hingga saat ini masih dalam tahap penelitian lebih lanjut.

Green tea

Daun teh mengandung polifenol sebanyak 30% yang berfungsi sebagai antioksidan. Pada teh hijau kandungan polifenol lebih tinggi karena tidak mengalami proses oksidasi dan fermentasi terlebih dahulu. Teh hijau juga mengandung Epigallocatechin-3-gallate (EGCG), yaitu senyawa polifenol tertinggi yang terkandung dalam teh hijau. Senyawa ini memiliki potensi sebagai anti inflamasi dan anti proliferasi sehingga mampu mengurangi kerusakan sel tubuh akibat stress.

Lemon

Lemon merupakan jenis tanaman citrus yang kaya akan kandungan antioksidan seperti vitamin C. Meminum lemon dengan air panas akan mengurangi kandungan vitamin C karena struktur vitamin yang larut dalam air ini tidak tahan panas. Lemon tidak dapat membantu meluruhkan lemak seperti yang diklaim di masyarakat dan mengonsumsi perasan lemon setiap pagi dapat berbahaya apabila lambungnya tidak kuat.

Rumput laut

Rumput laut mempunyai kandungan kolagen yang tinggi dan mempunyai khasiat yang cukup signifikan untuk menjaga kesehatan tubuh. Rumput laut kaya akan serat larut, jika dikonsumsi akan berubah jadi gel dan membantu pencernaan dalam tubuh. Dengan fungsinya yang memperlambat pencernaan, rumput laut berguna untuk mencegah tubuh dari penyerapan kolesterol dan gula yang berlebih. Di samping itu, serat juga membantu dalam meningkatkan bakteri yang baik dalam perut sehingga membantu proses pencernaan dan memperkuat dinding perut.

Rumput laut kaya akan antioksidan yang berkhasiat dalam menghalau pertumbuhan sel kanker. Antioksidan pada rumput laut merupakan senyawa kimia yang disebut lignan. Senyawa ini memiliki manfaat memperlambat pertumbuhan tumor serta berfungsi mengeluarkan sel-sel kanker di tubuh melalui aliran darah. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa rumput laut dapat mencegah kanker usus besar karena kaya akan asam folat. Kandungan iodium pada rumput laut dapat menyehatkan kelenjar tiroid yang berperan penting dalam metabolisme sel dan fungsi fisiologis tubuh. Tanpa iodium yang cukup, tubuh tidak dapat mensintesa hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.

Air putih

Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Tubuh akan mengeluarkan keringat lebih banyak ketika berolahraga atau sauna untuk menjaga panas tubuh tetap stabil sehingga asupan cairan perlu ditingkatkan lebih banyak dari biasanya. Walaupun demikian, air putih saja tidak cukup apabila melakukan olahraga atau sauna lebih dari 60 menit karena cairan yang hilang akan diikuti dengan kehilangan elektrolit yang berpotensi memicu dehidrasi. Kondisi tersebut dapat diatasi dengan meminum cairan yang mengandung elektrolit untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.

Nah daripada melakukan program detoksifikasi yang populer tetapi tidak teruji kebenarannya, lebih baik mengonsumsi makanan sehat yang terbukti aman dan dapat meningkatkan sistem detoksifikasi alamiah. Semoga bermanfaat.