Mengonsumsi Vitamin C dengan Cerdas

Fresh Orange with some Leafs, on white Background

Gambar: http://thesproutingseed.com

Musim pancaroba seperti sekarang ini membuat tubuh lebih rentan terserang penyakit. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh adalah dengan konsumsi vitamin C. Selain bermanfaat untuk menjaga kekebalan tubuh vitamin C juga merupakan bahan pembentuk kolagen, membantu dalam pembentukan berbagai hormon, membantu metabolisme kolesterol, dan membantu memelihara kesehatan kulit juga membantu penyerapan zat besi. Vitamin C atau ilmiahnya disebut asam askorbat merupakan antioksidan yang paling kuat sehingga mampu menangkal berbagai radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh dan mampu melindungi tubuh kita dari berbagai serangan penyakit. Kolagen merupakan protein yang berfungsi seperti lem, berfungsi merekatkan kulit, tulang, dan otot. Itulah mengapa vitamin C juga dapat mempercepat proses penyembuhan luka dan patah tulang.

Dalam sehari kebutuhan vitamin C untuk dewasa adalah sekitar 60 – 90 mg, untuk ibu hamil kebutuhannya perlu ditambah 10-25 mg dan bagi para perokok kebutuhan vitamin C lebih tinggi yaitu 110-125 mg. Sedangkan saat sakit kebutuhan vitamin C akan meningkat. Namun dalam iklan-iklan produk yang mengandung vitamin C sering kita mendengar kandungan vitamin C sampai 1000 mg. Jika dibandingkan dengan kebutuhan vitamin C tubuh angka tersebut sangatlah besar. Adakah efek dari konsumsi berlebih vitamin C ini?

Vitamin C tergolong ke dalam vitamin yang larut dalam air. Kelebihan vitamin yang larut air tidak dapat disimpan namun akan dibuang bersama dengan urin. Jadi kebayang dong kalau konsumsi vitamin C berlebihan bakal dikemanain. Ya benar, kelebihannya akan dibuang bersama urin. Jadi rugi dong beli vitamin C dosis tinggi akhirnya banyak yang terbuang.

Ternyata selain dibuang, efek lain dari konsumsi vitamin C yang berlebihan yaitu dapat menyebabkan diare, sakit kepala, maag atau gangguan pencernaan. Konsumsi vitamin C yang mencapai 2000 mg dalam sehari dapat menyebabkan diare loh. Sifat asam vitamin C juga dapat meningkatkan keasaman lambung, sehingga jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan penyakit maag dan gangguan pencernaan.

Konsumsi vitamin C tidak dianjurkan langsung dalam dosis tinggi karena penyerapannya membutuhkan bantuan protein transporter. Karena protein transporter ini jumlahnya terbatas dalam tubuh, maka tubuh tidak dapat menyerap vitamin C dosis tinggi sekaligus. Tanpa protein ini, vitamin C tidak dapat diserap tubuh dan kemudian dibuang. Untuk menghindari vitamin yang terbuang ini, maka sebaiknya konsumsi vitamin C diberikan sedikit demi sedikit. Atau jika ingin mengonsumsi suplemen vitamin C pilih yang menggunakan time release. Teknologi time release ini akan membuat vitamin C diserap secaraa bertahap sehingga lebih efektif diserap tubuh. Nah yang lebih bagus lagi adalah Sumber vitamin C alami yang lebih mudah diserap tubuh dan lebih lama bertahan di dalam tubuh dibandingkan yang berasal dari suplemen, misalnya dari buah jeruk, kiwi, melon, strawberry, nanas, mangga, tomat, dan sayuran hijau seperti bayam dan brokoli.