Minyak Terbaik untuk Memasak

Siapa sih yang tidak pernah makan makanan gorengan?

Pasti diantara kalian ada yang menyukai makanan yang di goreng. Tapi tahukah Anda bahwa makanan yang di goreng dapat menjadi kurang sehat jika menggunakan minyak yang tidak baik?

Minyak goreng dapatmempengaruhi kandungan gizi dari makanan tersebut, terutama dari segi kalori dan reaksinya. Andalah yang memilih jenis minyak apa yang akan digunakan untuk memasak.

Ketika memasak pada suhu tinggi, Anda harus menggunakan minyak yang stabil terhadap pemanasan dan tidak mengalami oksidasi. Apabila minyak mengalami oksidasi, maka akan merubah reaksi oksidasi menjadi radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh.

Sumber: naijaweightloss.com

 

Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal, asam lemak tidak jenuh tunggal (MUFA) memiliki satu ikatan rangkap, dan asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA) memiliki dua ikatan rangkap atau lebih. Ikatan rangkap inilah yang membuat minyak menjadi reaktif atau sensitif terhadap pemanasan, sehingga minyak dengan kandungan PUFA tinggi harus menghindari pemanasan.

Salah satu minyak yang dapat digunakan adalah minyak kelapa sawit, minyak kelapa, olive oil dan minyak sayur. Di antara minyak-minyak tersebut, minyak kelapa merupakan minyak yang paling baik untuk memasak. Berikut alasannya:

Minyak Kelapa

Jika Anda ingin memasak pada suhu tinggi, minyak kelapa adalah pilihan terbaik. Minyak kelapa mengandung asam lemak jenuh 92%, MUFA 6%, dan PUFA 1,6%.

Selama ini banyak yang menganggap minyak kelapa kurang baik untuk digunakan karena kandungan asam lemak jenuhnya yang sangat tinggi. Banyak yang menganggap bahwa asam lemak jenuh dapat menyebabkan peningkatan kolesterol dan memicu penyakit jantung. Namun, penelitian terbaru tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara asam lemak jenuh dengan penyakit jantung.

Sumber: bullymake.com

 

Minyak kelapa kerap dianggap sebagai salah satu “superfood” yang banyak memiliki manfaat bagi kesehatan.

Beberapa manfaat minyak kelapa bagi kesehatan adalah sebagai berikut:

  1. Minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak yang berbeda dengan minyak lainnya.

Minyak ini memiliki kandungan asam lemak jenuh mencapai 90%. Hal inilah yang membuat minyak ini tahan terhadap oksidasi atau pemanasan pada suhu tinggi, sehingga mencegah terbentuknya lemak trans yang tidak baik bagi kesehatan. Karena alasan tersebutlah yang membuat minyak ini menjadi “healthiest oil for cooking.”

  1. Minyak kelapa dapat menurunkan berat badan.

Hal ini disebabkan asam lemak pada minyak kelapa merupakan jenis asam lemak rantai sedang (Medium Chain Triglycerides/MCT) yang dapat langsung diserap di saluran pencernaan manusia, sehingga dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Penurunan berat badan disebabkan karena hal berikut:

  • Meningkatkan pengeluaran energi

Penelitian menunjukkan bahwa 15-30 gram MCT setiap hari dapat meningkatkan pengeluaran energi mencapai 5%.

  • Memberikan rasa kenyang lebih lama

Menurunkan berat badan adalah masalah pada kalori yang masuk dan kalori yang keluar. Apabila Anda bisa membatasi kalori yang masuk dan meningkatkan kalori yang keluar, akan terjadi penurunan berat badan. Minyak kelapa dapat membuat Anda makan lebih sedikit, karena dapat menurunkan rasa lapar. Hal ini dikarenakan MCT terbukti dapat meningkatkan rasa kenyang dan otomatis dapat menekan asupan kalori yang masuk.

  1. Minyak kelapa juga kaya akan asam laurat. Asam laurat dapat diubah menjadi monolaurin dalam tubuh. Asam laurat ini juga terdapat pada ASI yang dapat melawan mikroba berbahaya bagi tubuh, seperti bakteri, jamur dan virus, sehingga dapat meningkatkan sistem imun tubuh.
  1. Minyak kelapa dapat diubah menjadi badan keton di Hati. Badan keton ini dapat menyediakan energi untuk otak, sehingga dapat mencegah terjadinya epilepsi atau masalah lain pada otak.
  1. Minyak kelapa dapat memperbaiki profil darah. Konsumsi minyak kelapa dapat menurunkan total kolesterol, LDL dan trigliserida, serta dapat meningkatkan kolesterol HDL.
  1. Minyak kelapa juga memiliki manfaat bagi kecantikan. Dengan mengonsumsi minyak kelapa, dapat mencegah kerusakan rambut, memberikan kelembaban kulit dan berfungsi sebagai pelindung dari sinar matahari

Butter

Banyak yang menganggap Butter sebagai sumber lemak yang tidak baik karena kandungannya yang terdiri dari asam lemak jenuh 68%, MUFA 28% dan PUFA 4%. Namun, sebenarnya tidak perlu takut dengan “real butter” karena lemak yang terkandung di dalamnya adalah lemak yang bisa disebut baik asalkan tidak dikonsumsi berlebih.

Sumber: www.webexhibits.org

Real butter baik untuk kesehatan dan kaya akan kandungan gizi seperti vitamin A, D, E, dan K. Selain itu juga kaya akan asam lemak linoleat dan butirat, dimana keduannya memiliki manfaat bagi kesehatan.

Asam lemak linoleat dapat menurunkan persentasi lemak tubuh, sedangkan butirat dapat mencegah peradangan, meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya obesitas.

Olive Oil

Olive oil atau yang dikenal dengan minyak zaitun diketahui baik untuk kesehatan. Minyak ini dapat meningkatkan kolesterol HDL dan menurunkan jumlah kolesterol LDL pada darah. Di dalam olive oil mengandung asam lemak jenuh sebesar 14%, MUFA 75% dan PUFA 11%.

Penelitian menunjukkan bahwa olive oil mengandung asam lemak rantai ganda yang cukup rentan terhadap pemanasan, sehingga sebaiknya olive oil tidak digunakan untuk memasak.

Minyak Kelapa Sawit

Minyak kelapa sawit mayoritas terdiri dari asam lemak jenuh dan MUFA, dengan sedikit PUFA. Minyak ini tidak boleh digunakan secara berulang-ulang karena dapat merubah ikatannya menjadi lemak trans.

Namun, saat ini banyak minyak kelapa sawit yang mengalami proses pengolahan yang tinggi, seperti refined, bleached, dan deodorized (RBD). Proses pengolahan yang tinggi ini memang membuat minyak kelapa sawit terlihat lebih menarik, namun hal ini tidak baik bagi kesehatan. Jadi berhati-hatilah dalam memilih minyak kelapa sawit.

Minyak Kacang

Saat ini sangat banyak minyak kacang yang dapat digunakan dan rasanya pun cukup baik. Namun, minyak ini kaya akan asam lemak PUFA, sehingga sebaiknya jangan digunakan untuk memasak.

Minyak Sayur

Minyak ini juga mengalami proses pengolahan yang tinggi dan seringkali hasil dari minyak daur. Bukan hanya tidak baik untuk memasak, namun sebaiknya minyak ini juga dihindari karena dapat membuat Anda terserang penyakit yang serius, seperti penyakit jantung dan kanker.

Beberapa jenis minyak yang tergabung dalam minyak sayur adalah minyak jagung, minyak bekatul, minyak kanola, minyak sunflower dan minyak safflower.

Pilihlah minyak sesuai dengan kebutuhanmu. Jadilah konsumen cerdas dengan selalu membaca label kemasan sebelum membeli sesuatu.