Mitos Diet Detoksifikasi

diet detoks

Diet Detoks sangat populer di Indonesia, berbagai versi diet detoks telah beredar di masyarakat.

Perlu diketahui, tubuh yang terasa lemas, kurang fokus, dan pusing saat melakukan salah satu diet detoks yang populer di masyarakat bukan pertanda tubuh sedang melakukan adaptasi atau sedang dalam proses membuang racun. Gejala tersebut merupakan indikasi kekurangan zat gizi tertentu sehingga tubuh tidak dapat berfungsi secara normal.

Berikut beberapa mitos terkait diet detoksifikasi:

  • Menghindari minuman berkafein

Minuman berkafein tidak harus dihindari karena teh juga mengandung kafein namun kaya akan antioksidan sehingga boleh saja untuk dikonsumsi. Klaim yang mengatakan minuman tinggi kafein seperti kopi harus dihindari karena kafein diproses di organ hati yang juga memproses zat-zat yang tidak bermanfaat untuk tubuh. Jadi dapat disimpulkan tujuannya adalah agar tidak memberatkan kinerja organ hati. Walau begitu, kafein selama tidak dikonsumsi secara berlebihan juga memiliki manfaat untuk kesehatan.

  • Menghindari makanan manis

Makanan manis seperti cake harus dihindari karena kandungan gulanya yang tinggi dan bersifat adiktif. Terlalu sering mengonsumsi gula secara berlebih dapat menyebabkan batas kadar gula darah meningkat sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Dengan membatasi asupan gula maka keinginan untuk mengonsumsinya lambat laun akan semakin berkurang.

  • Menghindari konsumsi alkohol

Penelitian menunjukkan alkohol berkaitan dengan berkembangnya beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara pada wanita. Saat alkohol masuk ke dalam tubuh, organ satu-satunya yang dapat memproses alkohol adalah hati, sehingga konsumsi yang berlebihan dapat memberatkan kinerjanya.

  • Makan dalam porsi besar perlu dihindari

Makan dalam porsi yang besar tidak harus dihindari oleh karena detoks tetapi agar pencernaan tidak terbebani sehingga tidak sampai menyebabkan gangguan. Hal yang sebaiknya dilakukan adalah lebih bijak pada pemilihan makanan yang dikonsumsi. Beberapa di antaranya yaitu: mengurangi makanan tinggi lemak jenuh, karbohidrat sederhana, makanan olahan seperti junk food, dan membatasi asupan garam.

  • Menggantikan makanan dengan smoothie, terutama green smoothie

Tidak ada keharusan mengganti makanan padat dengan smoothies karena gizi yang terkandung pada smoothies juga dapat diperoleh dari makanan padat. Hal yang lebih baik untuk dilakukan adalah meningkatkan porsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayuran segar.

  • Mestikah berpaling ke makanan organik?

Apapun tujuannya, tidak ada keharusan untuk berpaling ke makanan organik karena hingga saat ini belum ada standarisasi produk organik di Indonesia. Secara kandungan gizi, baik organik maupun non-organik tidak memiliki banyak perbedaan. Ini bukan berarti produk organik tidak memiliki manfaat untuk kesehatan. Produk organik bertujuan untuk mencegah termakannya residu kimia pada makanan dalam jumlah besar karena saat ini banyak sayuran dan buah-buahan yang ditanam menggunakan pupuk kimia dan insektisida sintetik.

  • Melakukan sport massage di pusat racun agar racun terbuang

Selama dilakukan dengan cara yang benar, melakukan pijat dapat membantu peredaran sirkulasi darah dan membantu kelenjar limfa berfungsi lebih baik.

  • Mengganti kopi dengan green tea

Mengganti kopi dengan green tea adalah solusi yang dapat dilakukan bagi mereka yang terlalu adiktif terhadap kopi. Green tea dikenal sebagai pengganti yang lebih sehat karena rendah kandungan kafein dan mengandung antioksidan yang tinggi. Antioksidan polifenol pada teh tidak hanya membantu menyehatkan tubuh, kulit, dan rambut, tetapi juga dapat membantu menghambat pertumbuhan sel kanker.

  • Berolahraga rutin, karena keluarnya keringat sama dengan keluarnya racun

Klaim ini benar adanya karena keringat juga merupakan salah satu cara detoksifikasi alami tubuh. Kulit mengeluarkan keringat yang terdiri dari air dan garam-garam mineral  terutama NaCl (natrium clorida) serta sedikit sampah buangan seperti urea, asam urat, dan amonia. Keringat dikeluarkan tubuh dalam jumlah besar ketika melakukan kegiatan fisik yang berat atau berada di lingkungan yang panas. Pengeluaran keringat juga dipengaruhi oleh makanan, keadaan kesehatan, dan emosi.

  • Lebih banyak mengonsumsi serat

Baik untuk detoks atau tidak, banyak mengonsumsi serat memang baik untuk kesehatan tubuh terutama sistem pencernaan. Asupan serat sebaiknya berasal dari buah dan sayuran segar, bukan dari suplemen tertentu.

 juice2

  • Puasa satu atau dua hari hanya dengan memakan jus atau buah

Puasa satu atau dua hari hanya dengan mengonsumsi jus dan buah saja sangat tidak disarankan untuk dilakukan. Penuhi kebutuhan gizi seimbang setiap harinya agar tubuh tetap sehat optimal.

 Ketika menjalani detoksifikasi atau tidak, tubuh membutuhkan tidur secara teratur, manajemen stress yang baik, dan mendengarkan keluhan diri. Tidur adalah fase dimana tubuh meregenerasi sel dan menghasilkan hormon yang baik untuk kesehatan. Kurang tidur dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan dan memicu stress karena ketidakseimbangan hormon. Usahakan untuk tidur setidaknya 6-8 jam setiap hari pada rentang waktu yang teratur agar kesehatan tubuh tetap terjaga.

Sangat penting untuk mengatasi stress dengan baik karena tubuh akan memproduksi hormon kortisol dan adrenalin dalam jumlah besar. Hormon tersebut jika terlalu tinggi dapat memperlambat proses pembentukan enzim detoksifikasi pada hati. Cobalah untuk melakukan meditasi guna menghindari diri dari stress karena aktivitas meditasi dapat menjernihkan pikiran dan membuat tubuh menjadi rileks.

Mendengarkan keluhan diri juga penting untuk dilakukan sebagai upaya pencegahan. Hal ini bertujuan untuk memahami tubuh dan mengetahui potensi risiko penyakit tertentu. Indikasi gangguan kesehatan tertentu yang dibiarkan akan memicu permasalahan kesehatan yang lebih serius.

Kesimpulan

Sebaiknya hindari berbagai jenis program detoks yang ditawarkan secara luas di masyarakat karena tidak memiliki dasar ilmiah yang jelas. Dengan menjalani gaya hidup sehat dengan aktif berolahraga dan mengonsumsi makan-makanan bergizi setiap hari, maka tubuh sudah mampu mendetoksifikasi zat-zat yang tidak dibutuhkan atau berbahaya apabila terakumulasi.