Solusi Menghilangkan Pestisida Buah dan Sayur

fruits-veggies-full_600x350_71428309873

Paparan dari bahan kimia berbahaya tidak dapat dihindari dari kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah residu (bahan kimia yang masih tersisa pada bahan pangan) pestisida yang terdapat pada buah dan sayur. Tanpa disadari, residu pestisida akan masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi setiap hari. Semakin tinggi residu pestisida tersebut, maka semakin berbahaya bagi kesehatan tubuh. Lantas, apakah yang sebaiknya harus kita lakukan? Tim ahli Lagizi akan menjawabnya untuk Anda.

Apa itu Pestisida?

Meningkatnya permintaan akan buah dan sayuran, mendorong oknum petani melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Salah satunya adalah penggunaan pestisida untuk mengurangi faktor penghambat produksi pertanian agar hasil produksi berlimpah. Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membasmi hama tanaman, baik berupa jamur, bakteri, gulma, maupun serangga. Sesuai dengan keperluannya, pestisida dibagi dalam tiga jenis, yakni fungisida untuk membunuh jamur, bakterisida untuk membunuh bakteri, dan insektisida untuk membasmi serangga.

 pestisida

Walau pengunaan pestisida terbukti efektif  meningkatkan produksi pertanian, bukan berarti penggunaannya tidak menimbulkan dampak buruk, terutama bagi kesehatan.

 

Bahaya Pestisida

Pestisida merupakan senyawa kimia yang tidak mudah terurai. Jika terkonsumsi, residu pestisida tidak mudah dikeluarkan dan akan mengendap di dalam tubuh. Dalam jumlah yang kecil, tubuh masih dapat menetralisir residu pestisida. Namun jika dikonsumsi secara terus menerus dan dalam jangka waktu lama maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

Paparan pestisida dapat menyebabkan dua jenis dampak bagi kesehatan, yaitu efek akut yang bersifak jangka pendek, dan efek kronis yang bersifat jangka panjang.

Tingkat keparahan bahaya pestisida ini ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:

  • Dosis yang terkonsumsi
  • Jalur paparan
  • Genetik
  • Usia ketika terpapar
  • Kondisi kesehatan individu
  • Durasi paparan
  • Faktor lingkungan

Dampak paparan pestisida yang bersifat akut di antaranya:

  • Iritasi mata dan pengeluaran air mata terus menerus
  • Luka tertentu pada kulit, memar, pembengkakan, luka bakar, kulit gatal
  • Sakit kepala
  • Depresi
  • Kejang otot
  • Menurunnya koordinasi antara otak dan otot
  • Kehilangan kesadaran.

Pestisida yang terhirup melalui saluran pernafasan menyebabkan sakit tenggorokan, pilek, batuk, kesulitan bernafas, hingga kegagalan bernafas. Jika pestisida masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan, dampak akut yang ditimbulkannya berupa gejala keracunan seperti denyut jantung tidak teratur, mual, muntah, diare, dan nyeri perut.

Paparan pestisida dalam jangka panjang menimbulkan gangguan kesehatan yang bersifat kronis. Di antaranya adalah: peningkatan risiko kanker, kerusakan sistem saraf (seperti parkinson), gangguan reproduksi serta kerusakan organ tubuh.

Selain itu pestisida bersifat mutagenik yang dapat menyebabkan kerusakan genetik untuk generasi yang akan datang dan teratogenik yang dapat menyebabkan bayi lahir cacat dari ibu yang secara rutin mengkonsumsi sayuran dan buah yang disemprot pestisida.

Sekitar 40 % kematian di dunia disebabkan oleh pencemaran lingkungan termasuk tanaman-tanaman yang dikonsumsi manusia, sementara dari 80 ribu jenis pestisida dan bahan kimia lain yang digunakan saat ini, hampir 10 % bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker. Sebuah penelitian tentang kanker menyebutkan sekitar 1,4 juta kanker di dunia disebabkan oleh pestisida.

 

 

Pestisida pada Sayur dan Buah

Sayuran dan buah merupakan bahan pangan yang cukup tinggi cemaran pestisidanya. Oleh karena itu Anda harus waspada dan memperhatikan karakteristik dari masing-masing jenisnya.

Di lapangan, biasanya petani memberikan perlakuan berbeda-beda terhadap masing-masing buah dan sayuran. Sebagai contoh sayuran jenis kol, petai, brokoli, kembang kol, buncis, paprika, kacang panjang, tomat, cabai, bawang dan kapri cukup tinggi cemaran pestisidanya karena jenis tanaman ini sangat rentan terhadap serangan serangga dan jamur sehingga para petani sering menyemprotkan insektisida dan fungisida pada sayuran tersebut. Selain itu sayuran tersebut biasanya dimasak tanpa di kupas sehingga kemungkinan terbawanya pestisida yang menempel di permukaan sayuran sangat besar, apalagi bila bentuknya berlekuk seperti brokoli dan kembang kol menyebabkan pestisida melekat lebih erat dan susah larut saat di cuci.

Jenis sayuran yang rendah cemaran pestisidanya adalah daun melinjo, daun singkong, bayam, genjer, daun pepaya, bunga pepaya, dan daun kemangi. Petani biasanya jarang melakukan penyemprotan hama pada jenis sayuran ini karena jarang diserang hama.

Ada juga beberapa sayuran yang hampir tidak di jumpai pestisida seperti kecambah atau tauge, karena sayuran ini adalah tunas muda yang disemaikan tidak melalui media tanah sehingga tidak perlu dilakukan penyemprotan pestisida.

Buah impor yang biasanya dimakan langsung tanpa dikupas kulitnya seperti apel, pir, anggur, jambu biji, belimbing, stroberi dan blueberry memiliki risiko pencemaran pestisida yang cukup besar karena buah-buahan ini sangat rentan terhadap serangan hama sehingga oknum petani banyak menggunakan pestisida, kecuali bila di budidayakan secara Good Manufacturing dan organic farming. Buah lokal seperti pisang, pepaya, nanas, sirsak, duku, rambutan , salak, durian , melon, semangka dan mangga memiliki cemaran pestisida yang rendah karena buah ini akan dikupas kulitnya sebelum dimakan.

Sebagai konsumen, kita harus cermat dalam mengamati penampakan sayuran dan buah sebelum membeli. Sayuran dan buah yang ada lubang bekas termakan ulat biasanya justru merupakan sayuran yang dibudidaya tanpa menyemprotkan pestisida. Sebaliknya, sayuran dan buah yang terlihat mulus biasanya hasil pertanian yang menggunakan pestisida.

Tips Membersihkan Buah dan Sayur

Cuci buah

Paparan residu pestisida terdapat di hampir semua jenis sayuran dan buah. Ini lah mengapa banyak orang yang beralih ke produk hasil penanaman organik, namun kendalanya harganya relatif lebih mahal. Untuk kandungan gizinya sendirisebenarnya tidak banyak perbedaan antara organik dan non-organik.

Untuk mengurangi residu pestisida yang menempel pada buah dan sayuran, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:

  • Mencuci dengan air mengalir

Mencuci buah dan sayuran dengan menggunakan air mengalirsangat disarankan agar residu pestisida yang menempel tersebut dapat larut atau hilang. Gosoklah apabila bisa karena cara ini dapat mengurangi 70-99% residu pestisida yang menempel. Cuci bagian-bagian tanaman dengan detail, misalnya pada lipatan halus, tangkai, serta gumpalan kuntum bunga pada kol dan brokoli.

Cucilah buah dan sayur dengan air mengalir. Tidak disarankan mencuci dengan direndam karena apabila direndam, racun yang telah larut dapat menempel kembali pada sayur dan buah.

  • Mencuci dengan sabun khusus food grade atau vinegar

Cara ini dapat mengurangi residu yang menempel, terutama jika pada kulit masih terdapat zat lilin alami (parafin) atau minyak yang menyerap partikel pestisida. Lapisan parafin yang tampak mengkilat ini bertujuan untuk mengurangi penguapan sehingga buah tidak cepat keriput dan sebenarnya aman untuk dikonsumsi. Setelah dicuci dengan sabun, sayur dan buah harus dibilas dengan baik agar tidak ada sisa sabun yang tertinggal.

Selain menggunakan sabun khusus food grade, cuka vinegar juga dapat dijadikan solusi untuk mengurangi residu pestisida pada buah dan sayur. Vinegar dapat mengurangi bakteri hingga 90% dan virus 95%. Hal yang dapat dilakukan adalah mencuci sayur dan buah dengan campuran cuka vinegar dan air (1:3) kemudian dicuci di bawah air mengalir selama 30 detik.

  • Mengupas kulit buah

Cantik-dan-Sehat-dengan-Kulit-Kentang

Mengupas kulit buah adalah salah satu alternatif untuk menurunkan residu pestisida.

  • Buang lapisan luar sayur

Jangan ragu untuk membuang lapisan terluar dari sayuran yang berlapis-lapis seperti pada selada, kol, dan sawi. Bagian terluar ini paling banyak terpapar pestisida, sehingga lebih baik tidak dikonsumsi.

  • Merendam dengan air panas

Merendam sayur dan buah pada air panas atau dikenal dengan blanching efektif menurunkan residu 38-97%, karena air panas dapat memicu pelepasan dan pengurangai pestisida  ke dalam air dan uap air.

  • Rebus sayuran

Seperti halnya merendam dengan air panas, merebus sayur juga efektif menurunkan residu pestisida, termasuk pestisida sistemik.

Kesimpulan: Tidak perlu takut untuk membeli yang non-organik selama Anda mencuci buah dan sayur serta mengolahnya dengan benar. Untuk buah, pilihlah produk dari produsen yang bereputasi baik.

Semoga bermanfaat

 

Writer  : Novia Akmaliyah, S.Gz

Editor & Proofreader : Jansen Ongko, MS.c, RD

Referensi         :

  • http://www.ayahbunda.co.id/keluarga-tips/tips-membersihkan-sayur-dan-buah
  • http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150301114511-262-35768/12-sayuran-paling-banyak-mengandung-pestisida/
  • http://www.healthyandnaturalworld.com/easily-remove-pesticides-fruits-vegetables/
  • http://www.pusatbiologi.com/2013/12/akibat-dan-dampak-penggunaan-pestisida.html
  • http://www.womenshealth.co.id/article/cara-tepat-cuci-buah-dan-sayur
  • 2015. How to remove pesticides from fruits and vegetables. [tersedia pada: http://happyhealthymama.com/2015/04/how-to-remove-pesticides-from-fruits-and-vegetables.html]