Bagi yang Mau Ngurusin, Lebih Penting Mana: Angka Berat Badan Turun tapi Persentase Body Fat Lebih Besar daripada Muscle atau Angka Berat Badan Naik tapi Persentase Body Fat Turun dan Lebih Kecil dari Muscle?

Sebenarnya saya agak sedikit bingung dengan tata bahasa pertanyaan ini hahaha. Tetapi apabila tidak salah menangkap, kamu membandingkan perubahan dari 3 variabel: Berat Badan, Kadar Lemak dan Massa Otot Murni / Lean Muscle Mass.

Mungkin perlu dipahami lebih dulu, menambah Massa Otot Murni itu prosesnya paling lama dan membutuhkan penyusunan pola makan dan pemrograman latihan beban yang terstruktur dengan baik.

Untuk yang tidak obesitas akut, kalau tujuannya mau “ngurusin”, maka prioritas utama adalah mempertahankan atau menambah Massa Otot Murni. Kemudian disertai dengan penurunan Kadar Lemak, baru Berat Badan.

Alasannya adalah supaya proses penurunannya tidak stagnan, dan apabila disertai latihan kekuatan seperti angkat beban juga akan memperbaiki postur tubuh.

Ingin tahu sebab munculnya pertanyaan ini?

Banyak perempuan berhenti olahraga angkat beban karena biasanya setelah latihan, berat badannya malah tiba-tiba naik 2-3 kg, alhasil saat cek body fat terkesan bertambah. Perlu dipahami bahwa kondisi tersebut adalah wajar dan tidak permanen.

Respons tubuh terhadap latihan tidak berhenti sampai selesai sesinya saja. Terdapat proses pemulihan pada sel yang rusak berupa cell swelling / inflamasi.

Inflamasi tidak selalu berbahaya karena disini merupakan proses dari pemulihan sel rusak. Inflamasi menyebabkan retensi air sehingga kadar air tubuh meningkat daripada biasa. Selain itu, otot adalah tempat penyimpanan gula darah berbentuk glikogen. Untuk glikogen disimpan pada otot pun butuh air.

Kalau pernah melihat ada foto before-after perempuan yang dimana afternya lebih berat atau sama berat badannya tetapi keliatan lebih lean, ini penjelasannya.

Solusinya adalah jangan bingung, selama kamu rutin olahraga angkat beban, baik disertai kardio atau tidak, fokus pada kekuatan sambil turunkan kadar lemak pelan-pelan. Pahami juga kondisi fluktuatif berat badan itu ada, jadi jangan dijadikan patokan nomor 1.

Urutan pengukur terbaik itu adalah: performa, cermin, body girth, baru kadar lemak dan berat badan.

Semoga bermanfaat.