Cara Menyimpan Sayur dan Buah Dengan Benar

simpan buah sayur

Selain membutuhkan energi yang dapat diperoleh dari karbohidrat, protein, dan lemak, tubuh juga membutuhkan vitamin dan mineral untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Vitamin dan mineral ini dapat diperoleh dengan mengonsumsi sayur dan buah. Konsumsi makanan kaya sayur dan buah dapat menurunkan risiko berbagai maalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan kanker. Namun, jika tidak disimpan dengan baik, sayur dan buah akan mudah rusak sehingga dapat menurunkan kandungan gizi yang terdapat di dalamnya. Selain itu, sayur dan buah dapat tercemar bakteri seperti listeria, salmonella, dan bakteri lain yang justru berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menyimpan sayur dan buah yang benar agar tetap segar dan terhindar dari bakteri berbahaya. Tim Lagizi akan membahasnya pada artikel berikut ini:

Menyimpan Sayur dan Buah di dalam Kulkas

Bagi Anda yang terbiasa berbelanja dalam sekali waktu, seringkali Anda mengandalkan kulkas untuk menyimpan berbagai bahan makanan termasuk sayur dan buah. Namun, tahukah Anda bahwa sayur dan buah tidak bisa disimpan sembarangan di dalam kulkas. Menyimpan sayur dan kulkas harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya:

simpan sayur buah

  • Jangan mencampur sayur dan buah

Mencampur sayur dan buah dalam satu rak kulkas dapat mempercepat proses pembusukan makanan. Hak ini dikarenakan buah biasanya memproduksi gas etilen yang dapat bereaksi sebagai hormon pematang dan mempercepat kelayuan.

Etilen adalah hormon alami tumbuhan dalam bentuk gas yang dapat memicu proses pematangan pada buah. Beberapa sayur dan buah adalah penghasil etilen tinggi dan beberapa lainnya sensitif terhadap etilen. Pengetahuan tentang etilen ini dapat digunakan untuk memperpanjang umur bahan makanan dan dapat juga digunakan untuk mempercepat pematangan.

Bahan makanan yang memproduksi etilen diantaranya: apel, aprikot, alpukat, pisang (matang), blueberry, melon, cranberry, buah ara, bwang bombay hijau, jambu biji, anggur, kiwi, mangga, manggis, nektarin, pepaya, markisa, persik, pir, kesemek, plum, kentang, tomat.

Sedangkan bahan makanan sensitif etilen diantaranya: asparagus, pisang (mentah), blackberry, brokoli, kubis, kol, wortel, kembang kol, lobak, mentimun, terong, bawang putih, kacang hijau, kale, sayuran hijau, daun bawang, selada, bawang merah, petersili, paprika, kacang polong, raspberry, bayam, labu, stroberi, ubi jalar, selada air, semangka.

  • Jangan mencuci sayur dan buah saat akan menyimpannya

Mencuci sayur dan buah sebelum menyimpannya akan membuat sayur dan buah menjadi lembab dan mempercepat tumbuhnya bakteri sehinngga akan cepat membusuk.

  • Tetap berikan udara

Jangan menyimpan sayur dalam keadaan tertutup rapat karena hal ini dapat mempercepat proses pembusukan.

  • Rajinlah membersihkan kulkas

Penting untuk selalu menjaga kebersihan kulkas. Jangan menunggu sampai kotor baru membersihkannya. Jangan sampai bahan makanan yang masih segar tercampur dengan bahan makanan yang telah busuk karena terlalu lama berada di dalam kulkas. Segera buang bahan makanan yang telah busuk agar tidak mencemari bahan makanan lain. Selain itu, pastikan tidak ada cairan menggenang di dalam kulkas agar sayur dan buah tidak cepat membusuk.

  • Jangan mencampur sayur dan buah dengan daging dan produk susu

Hindari mencampur sayur dan buah dengan daging mentah dan produk susu ketika menyimpannya di kulkas. Hal ini untuk mencegah munculnya kontaminasi bakteri pada bahan makanan.

simpan makanan

Sayur dan buah yang berbeda, disimpan dengan cara yang berbeda pula. Pada umumnya, sayuran membutuhkan 4 jenis penyimpanan, yaitu:

  • Dingin (32-39°F), penyimpanan lembab
  • Sejuk (40-50°F), penyimpanan lembab
  • Dingin (32-39°F), penyimpanan kering
  • Hangat (50-60°F), penyimpanan kering

Tempat penyimpanan terbaik untuk sayuran adalah pada bagian rak kulkas yang terletak pada bagian paling bawah kulkas. Rak biasanya memiliki kontrol kelembaban khusus sehingga memungkinkan penyimpanan sayur dan buah pada suhu dan kelembaban yang sesuai.

Bahan makanan yang sebaiknya disimpan di tempat dingin dengan penyimpanan lembab, diantaranya:

  • Apel
  • Brokoli
  • Wortel
  • Kol
  • Terong

Bahan makanan yang sebaiknya disimpan di tempat dingin dengan penyimpanan kering, diantaranya:

  • Bawang merah
  • Bawang putih

Bahan makanan yang sebaiknya disimpan di tempat hangat dengan penyimpanan kering, diantaranya:

  • Paprika
  • Labu
  • Ubi

 

Tetap Segar dengan Air

Menyimpan sayur dan buah dalam kulkas memang dapat menjadi solusi untuk menjaga bahan makanan tetap segar. Cara ini juga dapat mencegah masalah penurunan gizi karena kandungan vitamin dan mineralnya tidak terurai. Beberapa jenis enzim pun tidak aktif ketika diberada pada suhu dingin, sehingga perubahan-perubahan enzimatis akan terhenti.

Namun, menyimpan sayuran dalam kulkas dapat menyebabkan sayur menjadi layu bahkan tak jarang menjadi kering. Suhu rendah dalam kulkas memang sangat efektif untuk menjaga sayuran ‘tampak segar’, akan tetapi pada suhu demikian cairan dalam sel sayuran akan membeku sehingga menyebabkan layu dan kering.

Untuk mengatasi masalah ini, sayuran dengan helai daun tipis sebaiknya tidak disimpan di dalam kulkas melainkan menempatkan bagian pangkal sayuran ke dalam air. Dengan cara ini metabolisme sayuran masih terus berlangsung, sehingga kesegaran sayuran relatif lebih lama dipertahankan. Untuk menghambat metabolisme sekaligus memperkecil penguapan, bagian sayuran dapat dibungkus dengan plastik dan tidak tembus cahaya, agar fotosintesis sayuran menjadi terhambat. Cara ini dapat menjaga kesegaran sayur beserta warna hijaunya selama 2-3 hari.

Simpan di Tempat Sejuk dan Kering

Beberapa bahan makanan tidak harus disimpan di dalam kulkas. Meskipun begitu, mereka harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Bahan makanan ini diantaranya:

  • Tomat
  • Pisang
  • Kentang
  • Lemon
  • Jeruk Nipis

Tidak semua sayur dan buah membutuhkan kulkas untuk proses penyimpanannya. Namun, kulkas dapat memperlambat proses pematangan dan membantu bahan makanan ini tetap segar.

Hal terpenting yang harus dilakukan adalah jangan lupa mencuci sayur dan buah sebelum mengonsumsinya untuk mencegah kontaminasi bakteri berbahaya. Berikut cara mencuci sayur dan buah http://lagizi.com/solusi-menghilangkan-pestisida-buah-dan-sayur/

Writer  : Novia Akmaliyah, S.Gz

Editor & Proofreader: Jansen Ongko, MS.c, RD

Referensi         :

  • Butler N. 2016. Fruit and vegetables safety. [tersedia pada: http://www.healthline.com/health/food-safety-fruits-vegetables]
  • Han E. 2010. Food science: Ethylene. [tersedia pada: http://www.thekitchn.com/food-science-ethylene-gas-130275]
  • http://anekatop10.com/10-cara-menyimpan-buah-dan-sayur-agar-tahan-lama/
  • http://www.sinarharapan.co/sehat/read/1896/tips-agar-sayur-tetap-segar
  • Indriana K. 2015. 10 tips menyimpan makanan di kulkas agar tetap segar. [tersedia pada: http://www.izwie.com/2015/01/10-tips-menyimpan-makanan-di-kulkas.html?m=1]
  • Nichols J. 2014. Refrigerator humidity effects on produce quality. [tersedia pada: http://msue.anr.msu.edu/news/refrigerator_humidity_effects_on_produce_quality]