Fakta Tentang Seafood

seafood

Seafood merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat. Selain rasanya yang lezat, seafood juga kaya akan zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Bahkan seafood selalu dikaitkan dengan makanan untuk otak. Benarkah begitu?

Manfaat Seafood

seafood eat

Seafood kaya akan kandungan asam lemak omega-3 dalam bentuk EPA (Eicosapentaenoic Acid) dan DHA (Docosahexaenoic Acid) yang bermanfaat untuk meningkatkan fungsi otak dan memori serta membantu perkembangan otak manusia. Omega-3 berperan penting untuk perkembangan membran sel pada sistem neurologis dari otak sehingga dapat membantu perkembangan otak dan memori. Sejumlah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi makanan dengan kadar omega-3 yang tinggi juga mampu menurunkan kadar depresi. Oleh karena itu, omega-3 yang banyak terdapat pada seafood ini seringkali dijuluki sebagai vitamin otak.

Asam lemak omega-3 juga terdapat pada sumber pangan lain seperti kacang-kacangan dan biji-bijian dalam bentuk ALA (Alpha Linoleic Acid). Namun jumlahnya tidak sebanyak yang terdapat pada sumber hewani. Selain itu, kacang-kacangan atau biji-bijian juga memiliki kadar kalori yang tinggi, sehingga disarankan untuk tidak dijadikan sebagai sumber utama omega-3.

Selain baik untuk perkembangan otak, manfaat mengonsumsi seafood diantaranya:

  • Kaya akan Kandungan Protein, Protein yang terkandung pada sumber protein hewani merupakan protein yang lengkap karena mengandung semua asam amino yang diperlukan oleh tubuh. Karena kandungan asam amino yang lengkap ini, seafood juga baik dikonsumsi untuk mempertahankan atau meningkatkan massa otot.

  • Mencegah penyakit jantung, Penelitian menunjukkan bahwa omega-3 dapat mencegah penyakit jantung dan penyakit lain yang berhubungan dengan jantung. Hal ini dikarenakan omega-3 dapat meningkatkan elastisitas arterial, menurunkan risiko aritmia (detak jantung yang abnormal), dan mencegah tekanan darah tinggi.

  • Menurunkan kadar kolesterol LDL, Mengonsumsi seafood yang kaya akan omega-3 secara teratur terbukti dapat meningkatkan HDL dan menurunkan kadar trigliserida serta LDL.

  • Mengatasi nyeri, Penelitian yang dilakukan di Universityof Pittsburgh Medical Center menemukan hampir dua pertiga pasien penderita kronis leher dan punggung berhasil mengatasi masalahnya dengan rutin mengonsumsi seafood, ini karena omega-3 memiliki khasiat anti-peradangan.

  • Baik untuk kesehatan mata dan penglihatan, Omega-3 merupakan komponen utama dari retina sehingga rutin mengonsumsinya akan berdampak baik untuk kesehatan mata.

  • Mengurangi risiko pembekuan darah, Omega-3 memiliki sifat anti-koagulan yang mempengaruhi kemampuan trombosit dalam pembekuan darah sehingga peredaran darah menjadi lancar dan terhindar dari penyumbatan pembuluh darah.

  • Bermanfaat untuk perkembangan kesehatan fisik dan mental bayi, Untuk wanita hamil, disarankan untuk mengonsumsi omega-3 karena bermanfaat untuk membantu pertumbuhan organ bayi.

  • Mengurangi nyeri haid, EPA dan DHA telah terbukti dapat mengurangi tingkat prostaglandin. Prostaglandin yang tinggi pada wanita selama menstruasi membuat kontraksi rahim meningkat dan memicu kejang otot.

  • Anti-peradangan, Omega-3 dapat membantu mengurangi peradangan yang terkait dengan berbagai penyakit seperti asma, psoriasis, dan radang sendi.

  • Membantu penyerapan vitamin larut lemak, Vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K diperlukan tubuh untuk melawan infeksi, menjaga kesehatan mata dan kulit, sirkulasi jantung, pembekuan darah, dan menguatkan tulang.

  • Kesehatan Tulang, Selain kaya akan omega-3, seafood juga kaya akan kalsium yang baik untuk kesehatan tulang dan gigi. Mengonsumsi seafood dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada sendi dan mencegah osteoporosis.

  • Kesehatan Kulit, Kandungan omega-3 yang terdapat pada seafod juga dapat mencegah penuaan dini. Seafood berperan dalam produksi kolagen dengan membantu dalam menjaga kulit lebih muda, sehat, dan bercahaya. Seafood juga mampu menjaga pH kulit lebih sehat sera mengendalikan produksi minyak berlebih. Selain itu, juga dapat melindungi tubuh dari sinar ultra-violet yang dapat mengakibatkan kulit terbakar, terjadi pigmentasi dan kanker kulit.

  • Kesehatan Rambut, Seafood mengandung nutrisi yang beragam dan berfungsi untuk menjaga kesehatan rambut dan menjadikannya lebih bersinar.

 Kandungan Kolesterol pada Seafood

Seafood Mengandung Kolesterol

Pada umumnya, semua jenis seafood baik dikonsumsi untuk tumbuh kembang remaja. Hal ini dikarenakan kandungan protein yang terdapat pada seafood yang tinggi sehingga baik dikonsumsi untuk masa pertumbuhan dan perkembangan.

Namun, beberapa orang menghindari seafood karena menganggap seafood dapat memicu kolesterol tinggi. Memang ada beberapa jenis ikan yang mengandung kolesterol cukup tinggi sehingga bagi yang memiliki masalah kesehatan terutama tinggi kolesterol disarankan untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsinya agar kolesterol dalam tubuh tetap terjaga. Seafood dengan kolesterol tinggi dan sebaiknya dibatasi antara lain: Udang, lobster, kepiting, cumi-cumi, kerang, dan lain-lain.

Selain kolesterol, terdapat juga kandungan merkuri pada seafood terutama yang ditangkap dari laut. Mengonsumsi merkuri terlalu banyak dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan. Untuk itu, batasi konsumsi hasil laut terutama ikan dengan ukuran tubuh yang besar.

Ciri-Ciri Hewan Laut Segar

fish-seafood 304xx725-483-0-0

Memilih ikan segar sangat penting agar kandungan protein dan nutrisi yang terkandung di dalam ikan tidak rusak dan tidak berbahaya saat dikonsumsi.

Beberapa tips memilih ikan segar diantaranya:

  1. Perhatikan Kondisi Mata Ikan

Pilihlah ikan yang matanya terlihat bening, menonjol, dan cembung. Apabila mata ikan telah sayu atau redup, berwarna kelabu dan berlendir, sebisa mungkin janganlah dikonsumsi.

  1. Perhatikan Kondisi Insang Ikan

Insang yang segar memiliki warna merah tua, cerah atau terang serta tidak berbau amis. Insang yang tidak segar memiliki ciri-ciri insangnya pucat atau gelap dan kotor, keabu-abuan, berlendir, serta berbau busuk.

  1. Perhatikan Lendir pada Ikan Segar

Untuk lendir ikan segar cemerlang, transparan, dan homogen. Bila sudah tidak homogen atau berwarna kekuningan maka bisa dikatakan ikan tergolong tidak segar.

  1. Amati Sisik Ikan

Ikan segar akan memiliki sisik yang melekat dengan kuat dan berwarna mengkilat, serta sisik masih utuh tidak banyak yang terlepas.

  1. Daging Ikan Bila Ditekan Terasa Keras.

 

Pengolahan Seafood

ikan

Proses memasak seafood dapat menyebabkan berkurangnya kandungan gizi di dalam seafood. Oleh karena itu, harus memperhatikan proses pengolahan untuk meminimalisir hilangnya kandungan gizi.

Teknik memasak yang paling baik adalah dikukus. Mengukus ikan akan mempertahankan cita rasa dan kandungan gizinya seperti protein dan asam lemak omega-3. Mengukus makanan akan meminimalisir risiko kehilangan zat gizi seperti vitamin. Pada ikan dan makanan laut lain yang dikukus, kandungan gizi dan vitamin yang larut dalam air dan minyak tidak akan hilang seperti bila dimasak dengan cara direbus, dipanggang, atau digoreng.

ikan_bakar

Memanggang, menggoreng, mengasapi ikan dapat menyebabkan kadar gizinya berkurang. Selain merusak kandungan zat gizi pada ikan, memanggang atau membakar ikan sebaiknya dihindari. Hal ini dikarenakan membakar ikan dapat meningkatkan produksi dari zat yang meningkatkan risiko kanker. Ikan yang dibakar terlalu matang atau gosong memiliki risiko tertinggi terhadap kanker karena memasak pada suhu yang sangat tinggi dapat memecah asam, kreatine amino dalam daging. Ketika hal ini terjadi, heterosiklik amina (HAS) terbentuk. HAS adalah senyawa kimia karsinogenik dan dihubungkan dengan kanker.

Menggoreng ikan juga dapat merusak zat gizi pada ikan. Selain itu, dari makanan yang digoreng yang perlu diwaspadai adalahjenis minyak yang digunakan. Makanan yang digoreng menggunakan minyak jelantah dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti kanker. Dengan menggunakan minyak yang dipakai berulang kali akan meningkatkan kolesterol LDL yang dapat memicu penyakit jantung.

Meskipun mengukus adalah cara terbaik untuk memasak seafood, namun tidak semua orang menyukai makanan yang dikukus. Beberapa hal yang dapat dilakukan agar proses pengolahan seafood dapat meminimalisir hilangnya kandungan gizi dan menjadi lebih sehat adalah sebagai berikut:

  1. Bakar/Panggang

Jangan terlalu dekat meletakkan ikan dengan bara api karena akan merusak protein pada ikan. Sebelum memanggang, sebaiknya ikan diolah terlebih dahulu dengan direbus atau dioven sehingga proses pemanggangan tidak terlalu lama dan meminimalisir karsinogenik. Selain itu, bungkus dengan aluminium foil sehingga tidak menimbulkan bagian yang gosong.

  1. Goreng

Hindari penggunaan minyak bekas/minyak jelantah. Sebaiknya gunakan minyak kelapa untuk menggoreng makanan. Selain itu, jangan menggoreng ikan hingga gosong karena akan menurunkan nilai gizinya.

Konsumsi Ikan Mentah

Bagaimana dengan konsumsi ikan mentah? Apakah aman dikonsumsi?

Sebagian sumber makanan memang aman dikonsumsi mentah atau setengah matang, contohnya seperti sayuran dan buah-buhan. Namun, konsumsi ikan mentah sebaiknya dihindari karena dapat membahayakan kesehatan. Adapun bahaya kesehatan yang dapat timbul diantaranya:

  1. Adanya cacing gelang

Sebuah penelitian menemukan adanya larva cacing gelang di dalam ikan mentah. Larva cacing gelang yang terdapat pada ikan akan masuk ke dalam organ pencernaan. Akibatnya tejadi sakit perut, diare dan kembung. Baik cacing, bakteri maupun kuman hanya bisa dimatikan dengan suhu tinggi.

  1. Tinggi merkuri

Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa ikan mentah jauh lebih berpotensi menggangu kesehatan karena kandungan logam merkuri yang cukup tinggi. Merkuri dapat berdampak pada kesuburan dan tekanan darah, hal ini juga memicu lupa ingatan, tremor (gemetar), kebutaan, dan gangguan syaraf. Merkuri juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Semoga bermanfaat.

Writer  : Novia Akmaliyah, S.Gz

Editor & Proofreader: Jansen Ongko, MS.c, RD

Referensi         :

  • http://reps-id.com/manfaat-dan-bahaya-mengkonsumsi-seafood-saat-diet/
  • http://www.gbhealthwatch.com/Science-Omega3-Omega6.php
  • http://www.infosehatkeluarga.com/13-manfaat-seafood-bagi-kesehatan/
  • http://www.kesehatanpedia.com/2014/12/bahaya-makan-sushi-bagi-kesehatan-tubuh.html
  • Kiefer D. 2015. Omega 3 fatty acid: Fact Sheet. [tersedia pada: http://www.webmd.com/healthy-aging/omega-3-fatty-acids-fact-sheet]
  • Leaf A. 2007. Prevention of sudden cardiac death by n-3 polyunsaturated fatty acids. J Cardiovasc Med. (Hagerstown). 8 Suppl 1: S27-29.
  • 2012. Manfaat Omega 3 dalam Tubuh. [tersedia pada: https://septiriyan.wordpress.com/2012/09/29/manfaat-omega-3-dalam-tubuh]