Mindless Eating

Mindless-eating

Pernahkah Anda mengonsumsi sekantong besar keripik atau seloyang kue dan dalam waktu yang singkat seluruh makanan tersebut sudah habis? Anda tidak ingat berapa banyak yang telah dikonsumsi dan tidak mengetahui dengan pasti rasanya. Apakah terlalu asin, manis, asam atau sudah pas. Hal inilah yang disebut “mindless eating” atau makan tanpa kesadaran. Apakah dampak dari mindless eating ini? Tim Lagizi akan membahasnya pada artikel ini.

Mindless Eating

Sarapan dengan menonton berita pagi, ngemil ketika mengerjakan tugas, melahap burger sambil membaca novel adalah beberapa contoh mindless eating.

Banyak orang yang tidak menyadari berapa banyak makanan yang telah dikonsumsi dalam satu hari. Keputusan untuk makan seperti apakah tubuh memang membutuhkan makanan, makanan apa yang harus dikonsumsi, berapa banyak makanan yang harus dikonsumsi, seringkali terabaikan. Tidak jarang isyarat tubuh seperti melihat, mencium atau hanya membayangkan makanan membuat keinginan untuk makan semakin besar dan memicu mindless eating.

Kunci Utama dari Mindless Eating

Berikut adalah hal-hal yang dapat memicu mindless eating:

  • Seseorang akan makan lebih banyak ketika makan dari tempat atau kontainer yang besar
  • Label atau kemasan produk mempengaruhi persepsi rasa. Contohnya persepsi bahwa cokelat dari Swiss lebih enak daripada cokelat dari Belgia.
  • Kebanyakan masyarakat tidak paham akan kandungan kalori suatu makanan. Keripik walau termasuk makanan ringan mengandung kalori yang besar.
  • Minum dari gelas yang tinggi namun kecil akan lebih sedikit daripada minum dari gelas yang pendek tapi besar. Kita seringkali hanya fokus pada ketinggian suatu objek, tidak mempertimbangkan lebarnya.
  • Makan dari mangkok yang besar akan meningkatkan konsumsi karena pada mangkok tersebut, makanan akan terlihat sedikit. Ketika dessert ditempatkan pada piring yang besar, orang akan memperkirakan bahwa kalorinya lebih sedikit daripada ketika diletakkan pada piring kecil.
  • Semakin sedikit usaha yang diperlukan untuk makan, semakin besar keinginan seseorang untuk makan berlebih.
  • Makan secarakelompok mempengaruhi berapa banyak makanan yang dikonsumsi, terutama saat pesta atau acara jamuan makan.

Mencegah Mindless Eating

Sebuah penelitian ilmiah yang dilakukan di Amerika menemukan bahwa, orang yang diberikan bungkusan makanan cukup besar, porsi makanan di restoran yang besar, atau piring dan mangkuk dengan ukuran besar, mereka akan makan dengan rata-rata 30% lebih banyak di kesempatan itu, dibanding mereka yang disiapkan dengan porsi yang normal. Mindless eatingberkontribusi sebagai penyebab membesarnya lingkar pinggang seseorang.

 

Untuk mencegah mindless eating, beberapa hal yang dapat dilakukan diantaranya:

  • Buat catatan tentang makan

mindfull - jurnal

Ketika Anda membuka lemari atau kulkas untuk mengambil sepotong kue atau pastry, ingatlah catatan Anda. Setiap habis makan, tuliskan apa yang Anda makan agar anda mengetahui berapa banyak makanan yang Anda konsumsi dalam sehari.

  • Berpikir tentang makanan ketika makan

Ketika Anda fokus pada makanan ketika makan, Anda akan lebih menyadari rasa, tekstur, aroma dari makanan yang dikonsumsi. Anda akan lebih menikmati makanan dan lebih sadar akan jumlah yang dikonsumsi. Sehingga Anda akan memperoleh kepuasan yang lebih besar dari makanan dan mencegah makan berlebihan.

  • Membaca label makanan untuk mengetahui takaran saji

Penting untuk membaca label makanan. Selain mengetahui kandungan gizinya, membaca label makanan penting guna mengetahui takaran saji makanan agar tidak terjadi kelebihan makan.

  • Peduli terhadap kalori yang dikonsumsi

Anda tidak perlu menghitung setiap detail makanan yang dikonsumsi, namun pastikan Anda menyadari berapa banyak makanan yang Anda konsumsi sehingga dapat memperkirakan kalorinya.

  • Hindari kalori yang tersembunyi dari makanan

Ketika Anda mengonsumsi es krim atau makanan lain, jangan lupa untuk membaca labelnya guna mengetahui porsi makanan tersebut. Jangan sampai Anda terperangkap pada kalori yang tersembunyi akibat kesalahan takaran makan.

  • Gunakan piring yang kecil

mindfull porsi-makanan-dan-ukuran-piring-ilustrasi-_

Menggunakan piring kecil akan membantu mencegah kelebihan makan dan kelebihan kalori. Piring kecil akan membuat piring terisi penuh dan mengirimkan sinyal ke otak bahwa Anda telah mengonsumsi makanan dalam jumlah besar.

  • Penuhi piring dengan sayuran

Hal ini bertujuan untuk membuat tubuh tetap penuh tanpa memperhitungkan kalori.

  • Hindari makanan yang dapat memicu Mindless Eating

Melihat catatan makanan akan membantu Anda merencanakan dan menghindari mindless eating. Mengonsumsi makanan yang tinggi protein seperti telur rebus, irisan dada ayam, keju cottage, susu, akan membantu menjaga nafsu makankarena protein dapat memicu rasa kenyang layaknya serat pada sayuran.

Memerangi timbunan lemak dalam tubuh tidak harus dengan cara diet ketat. Salah satu cara yang terbukti efektif adalah dengan memperhatikan bagaimana cara makan. Para peneliti menunjukkan bahwa dengan mengunyah selama 30 detik setiap suapannya, akan membantu mengurangi rasa lapar dan dapat mencegah untuk mengemil makanan. Oleh karena itu dibutuhkan mindful eating ketika makan guna mencegah kelebihan kalori.

Semoga bermanfaat.

Writer  : Novia Akmaliyah, S.Gz

Editor &Proofreader: Jansen Ongko, MS.c, RD

Referensi         :

  • Dunn C. 2011. Mindful versus mindless eating. [tersedia pada: http://articles.extension.org/pages/32325/mindful-versus-mindless-eating]
  • http://mindlesseating.org/
  • http://www.shawacademy.com/blog/10-tips-on-how-to-conquer-mindless-eating/
  • Wansink B. 2010. Mindless eating. [tersedia pada: http://psychcentral.com/lib/mindless-eating/]