Penjelasan Tentang Food Combining

1683400831

Salah satu diet yang populer di Indonesia adalah diet food combining. Apa yang dimaksud dengan diet food combining? Apakah diet ini aman dan efektif untuk dilakukan? Tim Lagizi akan membahasnya.

Diet Food Combining

Food combining adalah sebuah konsep yang menyatakan bahwa setiap kelompok makanan memiliki waktu cerna dan serap yang berbeda-beda. Setiap kelompok makanan yang akan dicerna memerlukan enzim cerna yang berbeda-beda. Beberapa kelompok makanan memerlukan zat asam sedangkan lainnya membutuhkan zat alkali.

Ketika makanan yang tidak satu kelompok dikonsumsi bersamaan, alkali dan asam bertemu sehingga menetralisir satu sama lain dan akhirnya menghambat pencernaan. Oleh karenanya, diet food combining tidak menyarankan orang-orang untuk menyantap nasi, lauk pauk, sayuran, dan buah sekaligus dalam 1 jam makan.

Dalam pola makan food combining tidak mencampurkan konsumsi karbohidrat dan protein hewati karena dapat memperberat kerja sistem pencernaan. Makanan tinggi pati dan tinggi protein akan sulit dicerna bila jumlahnya sama-sama banyak. Food combining mempertimbangkan juga efektivitas penyerapan zat gizi dan fitonutrien dalam makanan. Oleh karena itu, asupan makanan diatur mengikuti siklus alami tubuh.

Prinsip Food Combining

Pada dasarnya, inti dari food combining mencakup 3 hal, yaitu:

  • Konsumsi makanan segar dan alami, serta menjauhi makanan tinggi proses

Sayuran dan buah segar menjadi bagian utama dalam menu makan setiap harinya. Meskipun begitu, tetap harus mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak, sehingga tidak boleh diabaikan.

Yang tidak disarankan adalah konsumsi makanan olahan tinggi proses, seperti makanan kalengan, makanan awetan, dan makanan yang mengandung food additives. Hal ini dikarenakan makanan tersebut sudah tidak alami lagi dan sudah mengalami penambahan zat-zat kimia.

  • Konsumsi kombinasi makanan mengikuti siklus alami metabolisme tubuh

Selama ini kita mengonsumsi makanan dengan mencampur aduk semuanya sekaligus. Diet food combining menganggap bahwa jika makanan dikonsumsi bersamaan atau hampir bersamaan, maka proses pencernaan tidak berjalan efektif sehingga banyak zat gizi dan fitonutrien yang akan terbuang. Inilah alasan mengapa banyak orang mulai menerapkan pola makan food combining.

  • Menjaga keseimbangan asam basa tubuh

Penelitian menunjukkan bahwa proses pencernaan makanan berjalan paling efektif jika jaringan tubuh dan darah dalam kondisi netral cenderung basa, dengan pH 7,35-7,45. Jika tubuh dalam kondisi asam, akan mengakibatkan kembung dan diare.

Siklus Alami Tubuh

Tubuh melakukan tiga aktivitass pengelolaan asupan makanan selama 24 jam, yaitu mencerna makanan, menyerap sari makanan, dan membuang sisa proses pencernaan. Ketiga aktivitass ini tidak dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Masing-masing memiliki waktu yang berbeda-beda, sehingga membentuk siklus alami.

 smoothies-pisang

Sejak pukul 4.00 hingga 12.00 siang, tubuh akan membuang sisa proses pencernaan. Sebagian besar energi tubuh akan terpakai untuk melakukan proses tersebut. Pada waktu tersebut disarankan untuk tidak mengisi perut dengan makanan berat. Sarapan dengan mengonsumsi sumber karbohidrat, sayuran, dan lauk-pauk akan menghambat proses ini. Disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan segar atau jus buah sebagai menu sarapan dan kudapan selama waktu tersebut.

Pukul 12.00-20.00 merupakan waktu tubuh untuk menjalankan fungsi mencerna makanan. Inilah waktu yang tepat untuk mengonsumsi makanan sumber karbohidrat, protein, lemak, dan sayuran. Waktu cerna karbohidrat 3 jam, protein 4 jam, dan sayuran 2 jam. Sedangkan lemak membutuhkan waktu 6-8 jam. Oleh karena itu lemak sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah terbatas agar tidak mengganggu proses pencernaan makanan lain yang waktu cernanya lebih singkat.

Mengingat proses pencernaan makanan paling efektif berakhir pukul 20.00, disarankan makan malam sebaiknya selesai satu jam sebelumnya agar makanan yang dikonsumsi dapat dicerna dengan baik.

Pukul 20.00 malam hingga 04.00 dini hari terjadi proses penyerapan makanan. Jika Anda telat makan, penggunaan energi tubuh yang disediakan untuk menyerap makanan akan dipakai pula untuk mencernanya, sehingga akan menyia-nyiakan sari makanan.

Makan tengah malam dengan menu komplit (karbohidrat, protein, lemak, sayuran) akan mengacaukan siklus alami tubuh. Proses penyerapan sari makanan akan tertunda karena tubuh harus berbagi energi untuk mencerna makanan. Hal ini juga akan mengakibatkan ketidaknyamanan pada pagi hari, seperti buang air besar tidak lancar.

Fakta Diet Food Combining

perfect-meals

Nyatanya, jika mengonsumsi makanan dalam satu kelompok, penyerapan nutrisi akan jauh lebih efektif dan tidak akan menimbulkan masalah pencernaan. Hal ini dikarenakan terdapat zat gizi tertentu yang dapat membantu penyerapan zat gizi lain. Contohnya, vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K membutuhkan lemak untuk dapat diserap. Sehingga apabila tidak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, tidak akan terjadi penyerapan zat gizi ini. Begitu juga dengan zat besi, membutuhkan asam organik seperti vitamin C agar penyerapannya lebih optimal. Jadi, tidak ada anjuran untuk mengonsumsi makanan berdasarkan kelompoknya. Lebih baik mengonsumsi semua makanan sekaligus agar penyerapannya lebih optimal.

Walau terdapat beberapa klaim yang tidak berdasar ilmiah, cukup banyak masyarakat yang mengalami peningkatan status kesehatan setelah menjalaninya. Hal ini terjadi dikarenakan telah munculnya kesadaran akan apa yang dimakan setiap harinya. Selain itu, dengan aturan-aturan seperti menghindari makanan tinggi proses, maka kesempatan untuk mengonsumsi makanan yang tergolong kurang sehat semakin rendah.

Semoga bermanfaat.

Writer  : Novia Akmaliyah, S.Gz

Editor & Proofreader: Jansen Ongko, MS.c, RD

 

 

 

Referensi         :

  • http://bodyecology.com/articles/food_combining_optimal_health_and_weight.php
  • http://foodcombiningindonesia.co.id/juklak/faq-food-combining-wajib-di-baca/
  • http://www.acidalkalinediet.net/correct-food-combining-principles.php
  • http://www.food-combining-diet.com/
  • Roussell M. Ask the diet doctor: does the food combining diet work?” [tersedia pada: http://www.shape.com/healthy-eating/diet-tips/ask-diet-doctor-does-food-combining-diet-work]