Mari Ajarkan Anak Mengonsumsi Sayur Sedini Mungkin

anak sarapan

Kecukupan konsumsi buah dan sayur masih menjadi masalah bagi banyak masyarakat. Kurangnya pengetahuan akan pentingnya mengonsumsi keduanya membuat banyak orang mengabaikannya.

Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 menunjukkan bahwa rata-rata nasional perilaku konsumsi kurang sayur dan buah penduduk Indonesia usia di atas 10 tahun mencapai 93,5%. Padahal konsumsi buah dan sayur ini menurut peraturan menteri kesehatan harus mencakup 50% dari porsi setiap kali makan.

Sejak Dalam Kandungan

Segala sesuatu yang dikonsumsi ibu saat mengandung, itu pula yang dirasakan oleh si janin. Penelitian menunjukkan bahwa bayi sudah dapat mengecap rasa sejak dalam kandungan melalui bantuan plasenta dan cairan ketuban. Cita rasa itulah yang disimpan dalam memori yang akan mempengaruhi kebiasaan makanannya di kemudian hari.

 

Dilanjutkan pada masa menyusui

Ibu-Menyusui

Kemampuan anak untuk merasakan apa yang ibu konsumsi, prinsipnya hampir sama dengan masa dalam kandungan, bedanya pada masa di dalam kandungan dibantu melalui plasenta dan cairan ketuban, sedangkan pada masa menyusui dibantu oleh Air Susu Ibu (ASI).

Tips : “Pada saat menyusui ibu menjadi lebih cepat lapar di luar jam makan. Jadikan sayur dan buah sebagai pilihan utama. Cemilan-cemilan ini jauh lebih baik daripada mengemil donat, coklat, atau keripik.

 

 

Sesuai tahapan usia

Setelah masa ASI ekslusif, anak mulai diperkenalkan dengan makanan padat. Tujuannya bukan hanya untuk meningkatkan asupan , melainkan juga agar anak dapat belajar mengenal tekstur makanan dan mengunyah.

  1. Usia 6-7 bulan

Para ahli menganjurkan agar dimulai dengan makanan lunak dan cair atau ditumbuk kemudian ditambah ASI. Yang perlu diperhatikan adalah gunakan satu bahan makanan utama saja setiap kali menyiapkan bubur bayi hal ini bertujuan agar bayi mengenali rasa dan teksturnya secara spesifik. Selain itu dapat memudahkan melakukan telusur saat munculnya alergi.

  1. Usia 8-12 bulan

Pada usia ini anak diperkenalkan kepada makanan yang teksturnya sedikit padat. Pada intinya anak diajak mengkonsumsi makanaan seperti menu orang dewasa. Selain bubur tim yang biasanya terdiri dari beras, kacang hijau, kentang atau labu kuning, orang tua juga dapat menambahkan tahu, tempe, ayam, atau ikan yang dihaluskan. Sayur dan buah pun disajikan dalam bentuk halus agar mudah ditelan.

Tips :”Waktu makan anak dengan orang dewasa berbeda. Maka kenali waktu-waktu anak merasa lapar karena saat itulah watu tepat untuk memperkenalkan anak pada makanan”

Tips : “Mengenali anak untuk tidak membuang makanan memang penting, namun jangan terlalu memaksa anak menghabiskan makanan jika anak sedang tidak berselera. Tawarkan kembali kepada anak jika ia sudah merasa lapar”

 

Semoga bermanfaat.

Writer  : Ryan Magelhans, A.Md.Gz

Editor & Proofreader: Jansen Ongko, MS.c, RD

 

Referensi        :

  • Amanda, G. 2016. Tips agar anak mau makan buah dan sayur. [tersedia pada: http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/16/11/14/oglq2q280-tips-agar-anak-mau-makan-buah-dan-sayur]
  • Pratitasari Dyah. 2010. Makan Sayur Seasyik Bermain. Jakarta : PT. Bntang Pustaka