Persiapan Olahraga Bagi yang Bertekanan Darah Rendah

hipotensi

Pernahkah Anda mengalami pandangan menjadi gelap saat berdiri atau saat sedang berolahraga? Bisa jadi Anda memiliki tekanan darah rendah. Pada artikel kali ini tim Lagizi akan memberikan solusinya agar Anda dapat terus beraktivitas fisik yang berat tanpa harus merasa khawatir.

Hipotensi atau tekanan darah rendah merupakan kondisi ketika tekanan darah di dalam arteri lebih rendah dibandingkan nilai normal. Saat darah mengalir melalui pembuluh arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri. Tekanan itulah yang dinilai sebagai ukuran kekuatan aliran darah atau yang disebut tekanan darah.

Terhambat atau terbatasnya jumlah darah yang mengalir ke otak dan organ vital lainnya seperti ginjal dapat menyebabkan kepala terasa pusing, pandangan berkunang-kunang, tubuh terasa tidak stabil bahkan hingga kehilangan kesadaran. Penderita tekanan darah rendah ini (hipotensi) biasanya memiliki tekanan darah di bawah 90/60 mmHg, padahal tekanan darah normal 120/80 mmHg.

Bagi penderita hipotensi, tetap disarankan untuk melakukan olahraga secara teratur. Olahraga dapat membantu mengatur tekanan darah. Namun harus memperhatikan kondisi tubuh dikarenakan olahraga yang berlebihan atau dengan intensitas terlalu tinggi dapat memicu pusing maupun muntah.

Untuk pemula yang jarang berolahraga dan memiliki kondisi kesehatan tertentu maka sangat disarankan untuk dibimbing oleh pakar kebugaran yang berkualitas dan paham dalam memberikan anjuran program latihan sesuai kebutuhan kliennya. Tetapi apabila ingin mencoba menyusun sendiri, berikut ini tipsnya:

 8.Olahraga

  • Mulai dari intensitas rendah, Untuk pemula, sebelum memulai segala jenis olahraga dianjurkan untuk memulai secara perlahan-lahan dan hanya disarankan untuk melakukan 60-70% dari kemampuan maksimal. Jangan memaksakan diri untuk langsung melakukan olahraga berat dan mulailah dari gerakan yang mudah atau durasi yang tidak terlalu lama. Apabila tidak kuat melakukan latihan dengan posisi berdiri, cobalah untuk melakukan gerakan dengan posisi duduk. Tingkatkan intensitas atau durasi secara berkala dan terkontrol.

  • Jaga denyut nadi saat berolahraga, Saat berolahraga jantung akan bekerja lebih keras sebagai bentuk respon tubuh terhadap stimulus dan ini adalah hal yang normal. Pemula tidak dianjurkan untuk memaksa jantung bekerja terlalu keras karena organnya belum terbiasa. Anda dapat memantau denyut nadi dengan menggunakan beberapa jenis aksesoris kebugaran yang saat ini sudah mudah untuk diperoleh.

  • Jangan berolahraga perut kosong, Saat berolahraga tubuh akan menggunakan gula darah dan glikogen di tubuh sebagai sumber energinya. Gula darah yang terlalu rendah dapat berbahaya bagi yang memiliki tekanan darah rendah. Dengan makan terlebih dulu sebelum berolahraga akan membantu menstabilkan gula darah selama berolahraga.

  • Ketahui kondisi fisik Anda, Apabila sudah terlalu capek atau sedang kurang sehat maka sebaiknya jangan dipaksakan untuk berolahraga. Dengan kondisi fisik yang lemah apabila masih dipaksakan untuk berolahraga malah dapat membahayakan jiwa Anda.

  • Anjuran waktu makan, Apabila memungkinkan makanlah menu makanan yang padat atau berat 4-5 jam sebelum berolahraga. Tetapi apabila rentang waktu makan dan olahraga sudah terlalu pendek, Anda dapat mengonsumsi sedikit buah-buahan segar seperti pisang, apel, pepaya, atau buah kering sekitar 20-30 menit sebelumnya.

  • Minuman olahraga, Untuk yang memiliki tekanan darah rendah maka minuman olahraga seperti minuman isotonik dapat menjadi solusinya. Minuman isotonik memang dirancang untuk olahraga dengan durasi panjang, tetapi juga dapat digunakan dalam durasi pendek untuk memastikan suplai cairan dan gula darah tetap normal.

Semoga bermanfaat

Writer     : Novia Akmaliyah, S.Gz

Editor & Proofreader : Jansen Ongko, MS.c, RD

Referensi:

  • ask-jansen.com