Sayur Segar VS Sayur Beku

This+or+That+Frozen+Fresh

Sayuran merupakan makanan sehat yang harus dikonsumsi setiap hari. Selain untuk memenuhi kebutuhan serat harian, sayur juga mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat. Namun, karena alasan tertentu, terkadang sulit menemukan sayur segar, sehingga sayur beku menjadi alternatif. Bagaimana kandungan gizi sayur beku ini? Tim Lagizi akan membahasnya pada artikel ini.

Sayur Segar

vegetable02

Tidak diragukan lagi, sayur segar lebih dianjurkan untuk dikonsumsi. Hal ini dikarenakan kandungan vitamin dan mineral pada sayur segar masih terjaga, sehingga akan memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

Namun, hal yang harus diperhatikan adalah adanya paparan pestisida pada sayuran segar. Sayuran dan buah merupakan bahan pangan yang cukup tinggi cemaran pestisidanya. Oleh karena itu Anda harus waspada dan memperhatikan karakteristik dari masing-masing jenisnya. Berikut cara untuk menghilangkan pestisida pada sayur http://lagizi.com/solusi-menghilangkan-pestisida-buah-dan-sayur/

Sayur Beku

frozen-vegetables

Penelitian menunjukkan bahwa sayuran beku tidak kalah sehat dibandingkan dengan sayur segar. Hal ini dikarenakan pada sayuran beku, sayur tersebut langsung dibekukan setelah dipanen, sehingga kandungan gizinya tetap terjaga. Makanan beku tetap memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, termasuk vitamin C, polyphenol, antocyanin, lutein, dan beta karoten.

Sayuran dan buah segar yang akan dibekukan biasanya dipilih dari yang benar-benar bagus dan masak, saat nutrisinya sedang dalam puncak tertinggi. Tahap awal membekukan sayuran adalah memblansir (merebus sebentar dengan air mendidih) atau mengukus untuk membunuh bakteri dan mencegah berkurangnya enzim karena banyak vitamin larut dalam air seperti vitamin C dan vitamin B. Proses pembekuan akan membuat nutrisi penting terkunci dengan baik.

Beberapa sayuran memang akan kehilangan rasa dan nutrisi ketika dibekukan, namun ada juga buah dan sayur yang tetap bernutrisi meski dibekukan, diantaranya:

  • Jagung

Membekukan jagung akan meningkatkan jumlah lutein dan zeaxanthin yang ada di dalamnya hingga 118 persen. Zeaxanthin adalah karotenoid yang membantu mencegah penurunan kemampuan penglihatan. Meski begitu, untuk kualitas terbaik sebaiknya konsumsi jagung beku maksimal enam bulan, jangan lebih dari itu.

  • Kacang polong

Kacang polong yang beku memiliki rasa dan tekstur yang hampir sama dengan kacang polong yang masih segar. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Food Science mengungkap bahwa membekukan kacang polong justru bisa meningkatkan jumlah antioksidan yang ada di dalamnya. Selain itu, kacang polong juga mengandung 13 persen kebutuhan vitamin C yang Anda butuhkan. Penelitian di UC Davis juga menemukan bahwa kacang polong hanya kehilangan sepersepuluh vitamin C di dalamnya jika disimpan dalam freezer selama satu tahun.

  • Bayam

Sebuah penelitian di Polandia menemukan bahwa bayam yang didinginkan justru mengandung lebih banyak kalsium dibandingkan dengan bayam segar. Cara mengolahnya adalah dengan mengukusnya sebentar untuk menghancurkan dinding sel dan membuat antioksidan di dalamnya lebih mudah diakses. Namun sebaiknya jangan menyimpan bayam terlalu lama. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa folat dalam bayam yang ampuh untuk melawan penyakit jantung akan menurun hingga 43 persen jika disimpan dalam waktu tiga sampai enam bulan.

  • Blueberry

frozen-blueberries

Membekukan blueberry diketahui tak akan bisa menurunkan jumlah antioksidan yang ada di dalamnya. Antioksidan itu adalah anthocyanins, yaitu jenis flavonoids yang mencegah penyakit jantung dan kanker. Selain itu, pastikan untuk tidak menyimpannya lebih dari empat bulan.

  • Ceri

Ketika dibekukan, zat anthocyanins yang ada dalam ceri akan menjadi semakin banyak. Anthocyanins adalah salah satu zat yang ampuh melawan kanker. Namun berdasarkan sebuah penelitian di Journal of Food Science, Anda akan kehilangan banyak nutrisi di dalamnya jika terlalu lama menyimpan. Dalam waktu tiga bulan, polyphenol yang ada di dalamnya akan menurun hingga 25 persen dan kembali turun hingga 50 persen jika disimpan selama enam bulan.

Selama ini, banyak orang menganggap kalau buah dan sayur segar lebih menyehatkan daripada yang dibekukan. Namun, ternyata sayur dan buah beku tak kalah sehat dibandingkan dengan yang masih segar.

Semoga bermanfaat.

Writer  : Novia Akmaliyah, S.Gz

Editor & Proofreader: Jansen Ongko, MS.c, RD

Referensi         :

  • Adnamazida R. 2013. Buah dan sayur beku lebih sehat daripada yang segar, kenapa? [tersedia pada: http://www.merdeka.com/sehat/buah-dan-sayur-beku-lebih-sehat-daripada-yang-segar-kenapa.html]
  • Ananda KS. 2014. 5 Buah dan sayur beku yang kaya nutrisi. [tersedia pada: http://www.merdeka.com/sehat/5-buah-dan-sayur-beku-yang-kaya-nutrisi.html]
  • Gorman RM. 2007. Fresh vs Frozen vegetables: are we giving up nutrition for convenience?. tersedia pada: http://www.eatingwell.com/nutrition_health/nutrition_news_information/fresh_vs_frozen_vegetables_are_we_giving_up_nutrition_fo]
  • Platzman A. 11 Healthiest frozen fruits and vegetables. [tersedia pada: http://www.mensfitness.com/nutrition/what-to-eat/discover-the-health-benefits-of-frozen-fruits-vegetables]