Tetap Bahagia dengan Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal seringkali berdampak besar terhadap kehidupan penderitanya. Walau begitu, masih ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampaknya agar kualitas hidup dapat lebih baik. Pertama-tama adalah dari segi mind set. Ada baiknya tidak menganggap penyakit ginjal sebagai akhir dari segalanya meskipun sudah harus menjalani dialisis (cuci darah).

Sumber gambar: www.kidneyinstitutes.com

Kiar sehat hadapi penyakit ginjal

Penderita penyakit ginjal tidak perlu takut berolahraga. Aktivitas fisik yang konsisten sangat baik untuk siapa saja, termasuk bagi penderita penyakit ginjal. Selain meningkatkan energi, menguatkan tulang, menangkal depresi, dan menjaga tubuh tetap fit, olahraga juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Apabila penyakit ginjal masih tergolong ringan atau sedang, kemampuan untuk melakukan olahraga tidak akan menurun. Anda pun dapat berolahraga dengan intensitas normal.

Apabila penyakit ginjal sudah di tahap parah atau telah menjalani proses dialisis, maka kemampuan dalam berolahraga ikut menurun. Nafas akan cepat terengah-engah dan tubuh terasa letih.

Walau kondisinya begitu, bukan berarti tidak boleh berolahraga sama sekali. Tetaplah berolahraga tetapi secara perlahan dan tingkatkan intensitas secara bertahap. Tidak lupa konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai apapun program latihannya.

Perawatan penyakit ginjal

Bagi penderita penyakit ginjal ringan atau telah melakukan transplantasi ginjal, perawatan yang dilakukan tidak akan menyita banyak waktu selain kunjungan rutin ke rumah sakit. Tetapi apabila telah melakukan dialisis, perawatan yang dilakukan akan memakan banyak waktu dan perhatian khusus. Waktu pemulihan dan dialisis di rumah sakit setidaknya memakan waktu tiga hari setiap minggunya.

Sumber: www.kidneyinstitutes.com

 

Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan agar waktu tidak terbuang percuma adalah dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat selama proses dialisis berlangsung. Contoh aktivitasnya adalah seperti membaca buku, mengerjakan karya seni, atau mengurus pekerjaan ringan seperti pembukuan. Proses dialisis sebenarnya dapat dilakukan rumah tetapi akan memakan biaya lebih mahal dibanding di rumah sakit.

Upaya agar penyakit ginjal tidak mengganggu waktu berlibur

Bagi penderita penyakit ginjal di tahap ringan atau telah melakukan transplantasi ginjal, kegiatan seperti berlibur atau melakukan perjalanan ke luar kota masih aman untuk dilakukan karena perawatannya tidak terlalu menyita waktu.

Tetapi bagi yang tahap parah atau sedang menjalani proses dialisis, tidak disarankan untuk melakukan perjalanan jauh kecuali terpaksa. Solusi yang dapat dilakukan adalah memastikan tempat yang dikunjungi memiliki fasilitas memadai untuk melakukan tindakan perawatan yang dibutuhkan.

Menyesuaikan pekerjaan dan penyakit  ginjal

Penyakit ginjal tidak akan berpengaruh besar terhadap aktivitas kerja apabila belum di tahap parah. Akan tetapi biasanya penderita yang sudah di tahap parah lebih memilih fokus pada pengobatan dan berhenti bekerja.

Apabila penderita penyakit ginjal tahap parah atau sedang melakukan dialisis masih ingin terus bekerja, maka diskusikanlah jadwal kerja dan berobat ke kantor. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dapat mengatur waktu secara fleksibel atau melakukan kerja paruh waktu agar bisa melanjutkan pekerjaan. Upaya untuk mempermudah proses negosiasi adalah dengan meminta pihak dari rumah sakit untuk menjelaskan kondisinya kepada pihak kantor. (Lgz)