Bulletproof Coffee, Apakah itu?

Capture

 

 

Kopi selalu menjadi pilihan untuk mengawali hari. Minuman ini bukan hanya digemari kaum pria, melainkan para wanita juga menyukainya. Saat ini muncul berbagai inovasi produk  kopi, salah satunya Bulletproof Coffee. Apakah Bulletproof Coffee itu? Tim Lagizi akan membahasnya.

 

 

 

Definisi Bulletproof Coffee

Bulletproof coffee adalah bubuk kopi, ditambah mentega dan minyak MCT (Medium Chain Triglyceride) seperti minyak kelapa (coconut oil), kemudian dicampur menjadi satu menggunakan blender. Proses pembuatannya dianjurkan selagi panas dengan tujuan untuk mencairkan mentega yang ditambahkan ke dalam kopi, sehingga bahan-bahannya dapat menyatu dengan mudah. Apabila dibuat dalam kondisi dingin, mentega masih berbentuk padat.

 

Pada umumnya kopi, mentega dan minyak MCT/ lemak jenuh adalah sumber makanan yang baik untuk kesehatan. Namun, apapun yang dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan masalah bagi tubuh.

 

Bagi yang sedang menjalani diet ketogenik (pola diet yang tinggi lemak, cukup protein dan rendah karbohidrat), minuman ini diklaim dapat membantu meningkatkan oksidasi lemak tubuh menjadi energi untuk beraktivitas.

 

Kandungan Bulletproof Coffee

Jika dilihat dari komposisinya, satu takaran saji bulletproof coffee mengandung 441 kalori dengan 0g karbohidrat, 1g protein, 0g serat, dan 51g lemak. Kopi ini bisa saja membantu proses penurunan berat badan, tapi bukan berarti sehat. Klaim penurunan berat badan ketika mengonsumsi bulletproof coffee cukup ekstrem, sehingga dikhawatirkan akan terjadi sindrom yoyo bagi yang menerapkannya dalam jangka panjang.

 

Bulletproof coffee dapat memberikan energi ekstra karena kandungan kalorinya yang cukup tinggi. Selain itu, kandungan kafein pada kopi memiliki efek stimulan yang membuat jantung berdetak lebih kencang sehingga tekanan darah naik. Kafein juga meningkatkan produksi hormon adrenalin dalam darah, hormon yang membuat tubuh siap untuk beraktivitas fisik secara intens.

 

 

Bulletproof Coffee dan Penurunan Berat Badan

Bulletproof diet seperti yang dianjurkan Dave Asprey memiliki persamaan dengan diet ketogenik (http://lagizi.com/diet-ketogenic-apakah-itu/). Apabila normalnya konsumsi lemak hanya berkisar 20-30%, pada metode diet ini asupan lemak bisa mencapai 60-70%, protein 20-30%, dan sedikit karbohidrat. Prinsipnya adalah tubuh diarahkan untuk menggunakan simpanan lemak setelah cadangan glukosa habis dalam waktu singkat (1-2 jam). Tujuan dari diet ini adalah agar terbentuk kadar keton yang tinggi di dalam tubuh (ketosis). Ketosis diyakini dapat membantu mengontrol penurunan berat badan.

 

Diet ini terbukti cukup efektif untuk menurunkan berat badan. Namun menurut penelitian, perubahan pola diet ini akan berdampak apabila dilakukan dalam jangka panjang, diantaranya gangguan keseimbangan hormon, gangguan metabolisme tubuh, gangguan emosional, dan lain-lain. Oleh karena itu sebaiknya jalani diet ini secara berkala, begitu juga dengan meminum bulletproof coffee.

 

 

Amankah Mengganti Sarapan dengan Bulletproof Coffee?

Bulletproof-Coffee

Ada beberapa alasan mengapa disarankan untuk tidak terlalu sering menjadikan kopi ini sebagai pengganti sarapan:

 

  • Rendah zat gizi yang penting untuk tubuh

Konsumsi lemak dalam jumlah besar efektif untuk mencegah lapar, terutama bagi orang yang sedang menjalani adaptasi ketogenik. Level keton dalam darah akan menjadi bahan bakar untuk otak sehingga tubuh tidak merasa lapar. Namun, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kopi ini rendah akan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

 

  • Lemak jenuh baik apabila dikonsumsi secukupnya.

Lemak jenuh alami yang terkandung pada mentega memang terbukti baik bagi kesehatan, tetapi jika dikonsumsi sesuai kebutuhan tubuh. Sedangkan pada bulletproof coffee, kandungan lemak jenuhnya tergolong tinggi sehingga dikhawatirkan dapat berbahaya bagi tubuh.

 

  • Penurunan berat badan bukan karena Bulletproof coffee

Penurunan berat badan terjadi apabila jumlah kalori harian yang masuk lebih kecil daripada kalori (energi) yang dipakai. Menggantikan sarapan dengan bulletproof coffee memang dapat mengurangi asupan makan karena zat gizi lemak terbukti dapat menurunkan nafsu makan. Walau begitu, penelitian menunjukkan bahwa diet ketogenik berpotensi berbahaya apabila dilakukan dalam jangka panjang.

 

 

Semoga bermanfaat.

 

 

Writer  : Novia Akmaliyah, S.Gz

Editor & Proofreader: Jansen Ongko, MS.c, RD

 

 

Referensi         :

  • Gunnars K. 3 Reasons why bulletproof coffee is a bad idea. [tersedia pada: https://authoritynutrition.com/3-reasons-why-bulletproof-coffee-is-a-bad-idea/]
  • Hannaford A. 2014. The Bulletproof Diet: simplistic, invalid and unscientific. [tersedia pada: http://www.telegraph.co.uk/books/what-to-read/the-bulletproof-diet-simlistic-invalid-and-unscientific/]
  • Lipton B. 2014. The Bulletproof Diet. [tersedia pada: http://www.health.com/food/what-is-the-bulletproof-diet]
  • Rose B. 2015. Bulletproof Coffee: Debunking the Hot Buttered Hype. [tersedia pada: http://gizmodo.com/bulletproof-coffee-debunking-the-hot-buttered-hype-1681321467]