Stop Pemanasan Makanan Berulang!

Rendang-Ayam2

Berbicara mengenai makanan, biasanya setiap keluarga memiliki sisa makanan yang tidak habis dikonsumsi. Makanan yang tidak habis ini seringkali dipanaskan agar tidak basi. Selain itu, pemanasan makanan juga dilakukan karena banyak orang menyukai mengonsumsi makanan yang hangat.

Sisa lauk atau makanan boleh saja dipanaskan, tetapi sebaiknya hanya satu kali saja. Sebab semakin sering makanan melalui proses pemanasan danpendinginan, maka semakin tinggi risiko timbulnya racun pada makanan. Proses pemanasan berulang-ulang mampu mengubah zat pada makanan menjadi karsinogenik yang dapat memicu timbulnya sel kanker.

Proses pendinginan juga akan membuat bakteri mudah berkembang biak dan dapat bertahan hidup ketika proses pemanasan makanan tidak dilakukan dengan tepat, terlebih jika pemanasan bahan seperti kacang-kacangan, daging, ikan, dan telur. Jika dibiarkan lebih dari dua jam di udara terbuka, bahan makanan ini berisiko dikembangbiaki oleh bakteri sehingga mudah rusak dan berbahaya jika dikonsumsi.

Apabila tidak langsung dimakan maka akan lebih aman apabila makanan disimpan di dalam kulkas untuk mencegah perkembangan bakteri (bakteri dapat berkembang biak pada suhu 4-60 derajat celsius). Makanan ditempatkan pada box tertutup, lalu disimpan dalam kulkas dengan suhu di bawah 4 derajat celcius. Ketika ingin memanaskan kembali, pastikan suhunya mencapai 74-80 derajat celsius. Makanan yang dipanaskan lebih dari suhu tersebut dapat merusak kandungan gizinya.

Namun, tidak semua makanan aman dipanaskan kembali. Hal ini dikarenakan proses pemanasan dapat mengubah struktur kimia dalam makanan yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Lantas, apa saja makanan yang tidak boleh dipanaskan?

  • Bayam

SAYUR_BENING_BAYAM_01

Bayam diketahui kaya akan zat besi, itulah sebabnya sayuran ini akan berwarna kehitaman setelah beberapa jam dimasak. Bayam memang tidak boleh dipanaskan berulang kali. Hal ini disebabkan karena oksidasi pada zat besi bayam akan sangat membahayakan tubuh. Kandungan zat besi akan berubah menjadi karsinogen setelah dipanaskan kembali. Sementara kandungan nitrat pada bayam akan berubah menjadi nitrit yang juga bersifat karsinogenik.

  • Kentang

Proses pemanasan berulang pada kentang akan menghilangkan kandungan gizinya. Kentang kaya akan zat besi dan tembaga yang sangat baik untuk nutrisi otak. Selain itu, kentang mengandung karbohidrat yang mudah dicerna. Pemanasan berulang pada kentang bukan hanya menghilangkan kandungan gizinya, melainkan juga dapat menyebabkan risiko oksidasi zat karsinogenik.

  • Jamur

Apabila sudah terlanjur memasak jamur dalam porsi yang cukup besar, lebih baik mengonsumsinya dalam keadaan dingin tanpa perlu melakukan pemanasan kembali. Pemanasan pada jamur dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti diare atau perut kembung.

  • Daging

Rawon-Daging-Sapi-Khas-Surabaya-Jawa-Timur

Kualitas protein pada daging ini akan menurun jika dipanaskan berulang kali, apalagi sampai berubah warna menjadi hitam dan mengering. Tidak hanya kandungan proteinnya yang menurun, pemanasan daging berulang kali juga mempengaruhi kualitas dari bahan campuran lainnya. Pada umumnya masyarakat sangat menyukai pemanasan berulang pada daging, seperti yang terjadi pada rendang, daging rawon, dan empal. Hal ini dikarenakan proses pemanasan berulang dianggap menambah kelezatan makanan ini.

  • Gorengan

Gorengan sudah menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Makanan ini sangat enak dinikmati selagi masih hangat, sehingga tidak jarang dilakukan pemanasan ulang. Padahal proses pemanasan tersebut membuat gorengan semakin berbahaya karena dapat meningkatkan kandungan lemak transnya.

  • Santan

gudeg

Santan mengandung lemak yang cukup tinggi. Makanan yang mengandung lemak apabila dipanaskan berulang-ulang akan mengalami proses oksidasi sehingga dapat meningkatkan jumlah radikal bebas yang berpotensi membahayakan kesehatan. Radikal bebas tersebut dapat menyebabkan plak yang mempersempit atau bahkan menyumbat pembuluh darah serta dapat meningkatkan kandungan lemak jahat dalam tubuh.

  • Ubi

Ubi juga mengandung nitrat yang apabila dipanaskan secara berulang dapat mengubah nitrat menjadi nitrit yang berbahaya bagi kesehatan.

  • Seledri

Sayuran ini biasanya digunakan sebagai penguat aroma masakan sup. Sayuran ini juga kaya akan kandungan gizi, seperti vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, C, E, dan K. Pemanasan berulang pada seledri akan merusak kandungan gizi yang terdapat di dalamnya. Pada seledri juga terdapat nitrat yang akan berubah menjadi nitrit apabila dipanaskan secara berulang. Asam nitrit ini akan memicu pertumbuhan sel kanker dan gangguan uptake oksigen oleh hemoglobin.Apabila ingin menggunakan seledri, lebih baik ditaburkan saja pada mangkok sup yang akan dihidangkan agar tetap dapat memperoleh kandungan gizinya.

  • Brokoli

brokoli-aman-dari-sakit-jantung

Rutin mengonsumsi brokoli dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh. Namun, brokoli juga mengandung nitrat yang apabila dipanaskan berulang dapat memicu tumbuhnya sel kanker dalam tubuh.

Daripada harus memanaskan makanan berulang kali, ada baiknya memasak porsi makanan secara tidak berlebihan. Selain lebih hemat, hasil masakannya juga selalu tersedia dengan fresh.

Writer  : Novia Akmaliyah, S.Gz

Editor & Proofreader: Jansen Ongko, MS.c, RD

Referensi         :

  • http://wartamedika.com/makana-yang-tidak-boleh-dipanaskan
  • http://www.tabloid-nakita.com/read/5975/berapa-kali-makanan-boleh-dipanaskan
  • Katrina A. 2000. Pengaruh pemanasan bumbu rendang terhadap aktivitas antimikroba pada Straphylococcus aureus dan Bacillus cereus. Institut Pertanian Bogor.
  • Utami NM. 2009. Pengaruh frekuensi pemanasan ulang terhadap mutu organoleptik rendang daging. Universitas Esa Unggul.