+ 1 Batang Rokok = – 1 Hari Hidupmu

Saat ini rokok bukanlah sesuatu yang asing. Merokok kerap kali sudah menjadi kebiasaan yang sulit di ubah. Fakta bahwa merokok dapat berdampak buruk bagi kesehatan tidak dapat dipungkiri lagi. Rokok merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dan merupakan satu-satunya produk legal yang membunuh. Di Indonesia, setiap jam sekitar 46 orang meninggal dunia karena penyakit yang berhubungan dengan rokok.

 

Rokok

Gmabar : health.kompas.com

 

Pada kemasan rokok memang banyak terdapat dampak negatif merokok yang menjadi pengingat, namun banyak orang mengabaikannya. Kebiasaan merokok sedikitnya menyebabkan 30 jenis penyakit pada manusia.  Penyakit yang timbul akan tergantung dari kadar zat berbahaya yang terkandung, kurun waktu kebiasaan merokok, dan cara menghisap rokok. Semakin muda seseorang mulai merokok, makin besar risiko orang tersebut menderita penyakit saat tua.

Dalam satu batang rokok terkandung sekitar 4.000 zat kimia. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol dan perylene adalah sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok. Dari 4000 macam zat kimia yang ada dalam rokok, 200 jenis diantaranya bersifat karsinogenik, yaitu zat yang dapat memicu terjadinya kanker, seperti kanker paru, emfisema, dan bronkitis kronik. Atau juga kanker lain, seperti kanker nasofarings, mulut, esofagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, dan rahim. Aterosklerosis atau pangerasan pembuluh darah bisa menyebabkan penyakit jantung, hipertensi, risiko stroke, menopause dini, osteoporosis, kemandulan, dan impotensi. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.

Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar tar pada rokok antara 0,5-35 mg per batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru. Ketika rokok dihisap, tar masuk kedalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran pernapasan, serta paru-paru.

Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0,5–3 mg, dan semuanya diserap, sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40 – 50 ng/ml. Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Tapi hasil pembakaran dari nikotin seperti dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamin-lah yang bersifat karsinogenik.

Pada paru, nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Seperti halnya heroin dan kokain, nikotin juga memiliki efek adiktif dan psikoaktif. Berkat efesiensi paru dan pembuluh darah, nikotin dapat mencapai otak dalam 7 detik setelah mulai merokok. Perokok akan merasakan kenikmatan, kecemasan berkurang, toleransi dan keterikatan fisik. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sekali merokok susah untuk berhenti. Efek nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang dapat memacu jantung dan berakibat timbulnya hipertensi. Hal ini di perburuk oleh karbon monoksida dari asap tembakau.

Karbon monoksida (CO) atau Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3–6%, gas ini dapat di hisap oleh siapa saja, baik orang yang merokok maupun orang sekitar. Seorang yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian asap utama, sedangkan 2/3 bagian asap sampingan menyebar ke udara. Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat dibanding oksigen, sehingga Karbon monoksida mengusir oksigen keluar dari sel darah merah, akibatnya jaringan tubuh, termasuk jantung kurang mendapat oksigen padahal jantung membutuhkan banyak oksigen karena pengaruh nikotin. Sehingga akan terjadi pengerasan dan penurunan elastisitas dinding pembuluh darah dam membuat darah lebih mudah membeku maka sumbatan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana.

Penyakit yang paling umum menyerang perokok diantaranya:

Paru-paru

Gambar : rianurfitrianidewi.wordpress.com

  • Penyakit Kardiovaskular

Penyakit jantung koroner adalah salah satu penyebab kematian yang paling banyak dijumpai. Sebagian besar serangan jantung telah terbukti disebabkan karena merokok. Merokok dapat meningkatkan proses pengerasan dan penyempitan arteri. Selain itu, penggumpalan darah terjadi 2–4 kali lebih cepat yang dapat menyebabkan terjadinya ateriosklerosis. Sehingga akan terjadi pengerasan dan penurunan elastisitas dinding pembuluh darah yang mengakibatkan sumbatan pembuluh darah akan.

  • Kanker

Kanker pembunuh terbesar adalah kanker paru-paru, dimana hampir 30% kematian akibat kanker disebabkan karena kanker ini. Namun sesungguhnya justru kanker paru-parulah yang paling mudah dicegah. Survei dalam beberapa dekade menunjukkan bahwa penyebab kanker paru-paru adalah asap rokok. Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.

  • Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM)

Penyakit Paru Obstuktif Menahun dikenal sebagai bronkhitis kronis dan emfisema. Seperti halnya kanker dan penyakit jantung, pada PPOM angka kematiannya berbanding lurus dengan rokok yang dihisap. Paparan asap rokok yang terus menerus menyebabkan penyempitan diameter saluran napas karena adanya peningkatan produksi mukus (dahak) yang mengakibatkan terjadinya bronkokonstriksi sehingga akan terjadi hambatan aliran udara. Hambatan aliran udara yang terus menerus akan memicu kerusakan pada kantung udara (alveoli) hal ini dapat mengakibatkan terjadinya emfisema. Akibat kerusakan alveoli tersebut maka penderita akan sulit bernafas yang makin lama bertambah berat.

Berbagai hasil penelitian juga menyimpulkan bahwa perokok wanita berisiko 25 persen lebih tinggi daripada perokok pria. Perokok wanita memiliki risiko ganda terhadap penyakit jantung dan kanker paru-paru bila dibandingkan dengan perokok pria. Penyebabnya karena wanita memiliki berat badan dan saluran darah yang lebih kecil dari pria. Bahaya merokok pada wanita antara lain: Merusak kulit, mengganggu sistem reproduksi, menganggu siklus menstruasi termasuk timbulnya rasa nyeri, menurunkan kesuburan, meningkatkan risiko terkena kanker payudara, rahim, dan kanker paru-paru, menganggu  pertumbuhan janin dalam rahim, menganggu kelancaran ASI, keguguran, hingga kematian janin.

Lantas apakah yang harus dilakukan untuk berhenti merokok? Berikut beberapa kiat yang dapat Anda lakukan untuk berhenti merokok.

Niat Berhenti merokok

Gambar : www.wallstreethedge.com

  1. Niatlah sungguh-sungguh bahwa Anda berhenti merokok
  2. Umumkan pada orang-orang di sekitar bahwa Anda akan berhenti merokok dan mintalah dukungan mereka.
  3. Jauhilah lingkungan para perokok.
  4. Carilah aktivitas yang berguna bagi tubuh, seperti olahraga. Olahraga akan membantu Anda mengatasi stres setelah Anda berhenti merokok.
  5. Bawalah selalu permen kemanpun Anda pergi.

Rokok merupakan penyebab kesakitan dan kematian yang dapat dicegah. Jika Anda sayang pada diri Anda sendiri, keluarga, peduli dengan orang-orang sekitar Anda, dan juga lingkungan Anda, segera berhentilah merokok.